Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat siang, sekitar pukul 14.00 WIB akan menjelaskan secara langsung kepada masyarakat soal isu-isu dana kampanye khusus dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), agar masyarakat mengetahui lebih jelas duduk persoalannya. Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Kantor Presiden mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa perlu berbicara kepada publik tentang hal tersebut, mengingat beberapa waktu belakangan di media massa berkembang wacana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima dana khusus. "Seorang tokoh juga mengkaitkannya dengan asing untuk kampanye SBY-JK yang kenyataannya wacana tersebut, sudah menjurus menjadi fitnah. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," katanya. Ia menjelaskan awalnya Presiden tidak ingin menanggapi wacana ini, namun diputuskan untuk memaparkan duduk persoalannya, sehinga masyarakat bisa melihat sendiri bahwa wacana yang berkembang itu tidak berdasar. Andi juga menjelaskan beberapa hari sebelumnya sudah memberikan tanggapan kepada masyarakat melalui media cetak dan elektornik, namun isu-isu tersebut masih terus berkembang. "Faktanya sudah jelas, Presiden SBY-Wapres JK tidak menerima dana seperti yang diakui capres dan cawapres lain. Presiden dan wapres menang dalam pemilihan karena dukungan rakyat," kata Andi. Menurut rencana keterangan pers yang akan diberikan Presiden Yudhoyono akan dilakukan di taman bagian belakang Istana Merdeka. Sejumlah media cetak dan elektronik sudah mempersiapkan untuk melakukan peliputan yang dijadwalkan usai Presiden melakukan Sholat Jumat. Sebelumnya, Jumat sekitar pukul 10.30 WIB, Lembaga Pembela Hak Sipil dan Publik (LaPASIP) mengelar unjukrasa di depan rumah tahanan (rutan) Salemba untuk mendesak Mulyana W Kusumah mengungkapkan secara transparan tentang aliran dana asing yang diterima para capres-cawapres saat pilpres 2004. Namun, dalam aksi unjukrasa itu, LaPASIP gagal bertemu langsung dengan Mulyana, karena menurut Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Salemba, Suherman, kondisi kesehatan Mulyana tidak baik. "Nanti, kalau pak Mulyana sudah siap berbicara, maka akan kami fasilitasi," kata Suherman. (*)
Copyright © ANTARA 2007