mendesak Presiden, Bapak Joko Widodo, untuk mengambil sikap tegas dalam melawan upaya pelemahan pemberantasan korupsi

Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Alumni dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (Iluni dan BEM UI) memberikan dukungan kepada KPK.

"Setelah kami ke DPR minggu lalu untuk menyampaikan tiga hal, hari ini kami menyampaikan sejumlah hal ke KPK," kata Ketua Iluni UI Arief Budhy Hardono di Jakarta, Jumat.

Iluni UI bersama BEM UI datang ke KPK saat KPK memeriksa Ketua DPR Setya Novanto sebagai saksi penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi e-KTP.

"Yang pertama menolak dengan tegas intervensi penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK dan kedua menolak semua upaya pelemahan pemberantasan korupsi melalui hak angket dan revisi UU KPK," tambah Arief.

Pesan ketiga Iluni UI adalah mendesak KPK menuntaskan kasus korupsi e-KTP dengan menetapkan semua pelaku sebagaimana surat dakwaan, dengan segera. Keempat, mendesak KPK segera menuntaskan kasus-kasus besar.

"Kelima, mendesak Presiden, Bapak Joko Widodo, untuk mengambil sikap tegas dalam melawan upaya pelemahan pemberantasan korupsi. Jadi bukan hanya kepada wakil rakyat dan KPK saja pesan kami tapi juga kepada pemerintah. Hari ini kami Iluni UI tetap mendukung KPK," ungkap Arief.

Sedangkan Ketua BEM UI M. Syaeful Mujab mengatakan pemberantasan korupsi sedang diuji.

"Dan ujian itu datang dari wakil rakyat kita melalui hak angketnya. Hari ini kami memberikan pertanyaan tentang wacana-wacana yang berkembang di publik, terutama soal tebang pilih dan hari ini kami hari ini bahwa KPK masih berkomitmen memberantas korupsi di Indonesia," kata Arief.

Arief menegaskan BEM UI menolak tegas upaya pelemahan korupsi di Indonesia, menuntut DPR membubarkan panitia hak angket KPK dan menuntut DPR menarik pengajuan hak angket KPK.

Iluni UI dan BEM UI diterima oleh Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.

"Kami berterima kasih atas dukungan ini, pertanyaan kami jawab dan kami tunjukkan fakta dan data, mudah-mudahan ini menjadi bekal kita untuk segera menyelesaikan kasus-kasus yang dituntut Iluni UI dan BEM UI," kata Agus.

Seusai menyampaikan aspirasi kepada pimpinan KPK, Setya Novanto menyelesaikan pemeriksaannya. Setnov didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham langsung berusaha masuk mobil Toyota Fortuner B 1732 ZLO.

Mahasiswa yang hadir pun lalu menyanyikan lagu "tangkap, tangkap, tangkap Novanto" dan berusaha menghampiri mobil Setya.


Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017