Tokyo (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan rombongan meninjau pembangunan terowongan jalan raya yang dibangun di kedalaman antara 30 s/d 40 meter dan berada di bawah kota Tokyo, Jepang. Dalam peninjauan di Central Circular Shinjuku di Tokyo, Jumat pagi, Wapres mendapatkan penjelasan dari General Manager Desain Tokyu Construction Bureau, Dobashi, terowongan sepanjang 11 kilometer ini direncanakan akan mulai beroperasi pada Desember 2009. Menurut Dobashi, di atas terowongan berdiameter 13 meter ini juga melintas dua sungai serta delapan jalan raya dan beberapa apartemen penduduk. Terowongan yang dibangun itu didesain kedap air dan menggunakan konstruksi tahan gempa hingga delapan Skala Richer. Wapres dan rombongan dengan menggunakan dua bus sempat mencoba melitas di dalam terowongan sepanjang sekitar empat kilometer yang telah selesai dibangun. Dalam peninjauan, Wapres menyempatkan diri turun dari bus dan melihat langsung proses pembangunan terowongan. Dalam waktu yang bersamaan dibangun pula dua terowongan yang sejajar dengan diameter yang sama yang akan digunakan sebagai jalan raya. Wapres beberapa kali menanyakan secara detail konstruksi yang digunakan untuk pembangunan terowongan tersebut. Selain itu, Wapres juga sempat menanyakan soal sirkulasi udara, pembuangan emisi gas kendaraan bermotor maupun proses evakuasi jika terjadi kecelakaan. Menurut Dobashi, di sepanjang terowongan telah disiapkan ventilasi-ventilasi dan exhause yang digunakan untuk menyedot emisi gas buang kendaraan bermotor dan akan dibuang melalui sebuah menara cerobong yang dibangun hingga menyembul keluar. Sementara untuk keadaan darurat seperti jika terjadi kecelakaan, telah disiapkan pintu-pintu darurat yang bisa saling menghubungkan antara kedua terowongan yang ada. Prinsipnya, kata Dobashi, jika di salah satu terowongan terjadi kecelakaan, maka pengguna jalan bisa berpindah ke terowongan satunya melalui pintu-pintu darurat. Sementara untuk arus kendaraan bermotor juga bisa dialihkan untuk sementara ke terowongan lainnya. Setiap terowongan akan digunakan untuk satu arah kendaraan. Dalam peninjauan ini Wapres didampingi oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Kepala BKPM Muhammad Lutfie, Pengusaha Nasional Sofyan Wanandi beserta rombongan lainnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007