Dubai (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman membahas hubungan militer dengan timpalannya dari Turki melalui telepon, kata kantor berita Saudi SPA, setelah satuan pasukan Turki tiba di Qatar.

Ankara mendukung Qatar dalam perselisihan dengan empat negara Arab, termasuk Saudi, yang memberlakukan sanksi terhadap Doha dengan menuduhnya mendukung terorisme. Qatar membantah tuduhan tersebut.

SPA mengatakan bahwa pembicaraan telepon tersebut diprakarsai Menteri Turki, Fikri Isik, tempat "hubungan dwipihak, terutama di bidang pertahanan, dibahas". Namun, laporan itu tidak memberikan rincian.

Qatar mengatakan pada Selasa bahwa lebih banyak tentara Turki tiba di pangkalan militer di Doha setelah pengesahan undang-undang, yang dipercepat, Ankara pada bulan lalu untuk mengirimkan lebih banyak tentara ke Qatar. Doha tidak menyebutkan jumlah prajurit Turki ditempatkan di negaranya tersebut.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memberlakukan sanksi terhadap Qatar menuntutnya memenuhi beberapa tuntutan, termasuk menutup pangkalan militer Turki di Doha. Qatar telah menolak tuntutan tersebut namun mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan keempat negara tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani menuding negara-negara tetangganya melakukan "agresi yang tampak jelas" terhadap negaranya.

Sementara itu, negara tetangganya bertemu di Kairo untuk mengambil langkah lebih lanjut terhadap negara yang mereka tuduh mendukung terorisme di kawasan tersebut.

Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed mengatakan tuduhan-tuduhan yang disebut oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir dengan memutus hubungan diplomatik dan transportasi sebulan lalu "jelas dirancang untuk menciptakan sentimen anti-Qatar di barat".

Pertikaian antara Qatar dan negara-negara tetangganya di kawasan Teluk telah memunculkan kecemasan di antara para sekutu Barat yang melihat dinasti-dinasti yang berkuasa di kawasan itu sebagai mitra dalam bidang energi dan pertahanan.

Qatar telah menanam modal dalam jumlah besar dalam proyek-proyek infrastruktur dan tetap memelihara kerja sama diplomatik erat dengan Amerika Serikat atas konflik di Suriah.

Menteri luar negeri keempat negara itu sebelumnya bertemu di Kairo untuk mempertimbangkan tanggapan Qatar atas 13 tuntutan yang mereka buat sebagai reaksi atas penghentian sanksi.

Negara Arab itu telah menuntut Qatar mencabut dukungannya bagi Ikhwanul Muslimin, menutup saluran TV Aljazeera, menutup sebuah pangkalan militer di Turki dan menurunkan tingkat hubungannya dengan Iran yang merupakan pesaing di kawasan itu.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed berpendapat, sedikit harapan untuk dengan cepat mencapai rujuk dan negaranya menyiapkan langkah jika pertikaian itu berlanjut, demikian seperti dilansir Reuters. (Uu.G003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017