Manchester (ANTARA News) - Penyanyi Ariana Grande mendapat penghormatan dari anggota dewan di Manchester, Inggris, menyusul serangan bom yang melanda konsernya di kota itu.
Melalui sebuah pertemuan khusus, para politisi daerah tersebut bersepakat mengajukan Ariana sebagai warga kehormatan pertama di kota itu, untuk mengenang 22 korban dalam pemboman yang mengguncang konser pada Mei.
Diketahui, perempuan berusia 24 tahun itu kembali ke Manchester dua minggu setelah peristiwa pembonan, untuk mengorganisir konser amal One Love Manchester dan mengumpulkan dana untuk korban dan keluarga korban.
Dalam menghormati kepedulian dan kontribusi Ariana terhadap serangan itu, Anggota Dewan Kota Manchester memutuskan memberi penghargaan.
Pemimpin Dewan Richard Leese memuji Ariana atas keputusannya kembali ke Manchester dan menghibur keluarga korban yang kehilangan orang-orang yang dicintai, di mana penyanyi cantik itu bisa saja tetap berada di Amerika Serikat dan tidak mempedulikannya.
"Sebaliknya, dia (Ariana) sebagai seorang penyanyi, seorang selebriti dan seorang penampil bertekad untuk kembali ke Manchester dan menampilkan aksinya," kata Leese.
"Dia memberi kenyamanan untuk ribuan orang, dia mengumpulkan jutaan dana bantuan dari konser amal untuk Manchester dan menjadi penyokong utama dana tersebut. Karena itulah wali kota, pagi ini saya usulkan Ariana menjadi warga kehormatan Manchester pertama," tambahnya.
Keluarga korban juga berbicara dalam pertemuan itu, di mana anggota dewan juga membicarakan rencana pembangunan monumen peringatan untuk mengenang para korban.
Bintang pop lainnya, seperti Justin Bieber, Katy Perry, dan Miley Cyrus juga datang ke Manchester untuk konser amal Ariana bulan lalu, yang mengumpulkan dana bantuan lebih dari 3 juta dollar AS. Demikian dilansir Music News.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017