"Konten-konten yang disediakan dalam perpustakaan digital akan dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga penyebaran konten hoax di kalangan masyarakat juga bisa diminimalisasi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Menurut dia, perpustakaan digital juga dapat mengedukasi berbagai lapisan masyarakat dan ikut berpartisipasi menulis serta bisa buat perpustakaan sendiri.
"Menurut saya, (perpustakaan digital, red.) bagus dan menarik karena bisa mengedukasi, sekaligus meningkatkan minat baca masyarakat," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah M. Masrofi menjelaskan bahwa aplikasi perpustakaan digital yang diberi nama "ijateng" yang akan diluncurkan pada 18 Juli 2017 dapat meningkatkan literasi masyarakat Indonesia, khususnya di Jateng.
Ia mengungkapkan pengembangan perpustakaan digital dilatarbelakangi oleh jumlah masyarakat di Indonesia yang dapat mengakses perpustakaan hanya delapan persen dan sebagian besar berada di perkotaan.
Keberadaan aplikasi perpustakaan digital diharapkan akan membantu masyarakat yang kesulitan mengakses perpustakaan, khususnya yang berada di perdesaan.
Masrofi mengakui jika minat membaca di kalangan masyarakat Indonesia masih kurang.
Hal itu, ujarnya, tampak dari urutan yang ditempati Indonesia, yakni peringkat 60 dari 61 negara.
Kendati demikian, kata dia, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan penggunaan sosial media, di mana Indonesia menduduki peringkat teratas di dunia sehingga aplikasi perpustakaan digital "ijateng" menjadi peluang untuk dapat meningkatkan minat baca serta literasi masyarakat.
"Selain menyediakan buku digital secara gratis dan dapat diakses di mana saja, masyarakat juga bisa berpartisipasi menambah koleksi buku pada aplikasi tersebut sebab, masyarakat dapat membuat perpustakaan sendiri dan mengunggah tulisan-tulisan yang mereka buat," katanya.
Pada peluncuran perpustakaan digital mendatang, aplikasi "ijateng" akan menyediakan sekitar 3.270 judul buku yang dapat dipinjam secara gratis.
Koleksi tersebut nantinya akan bisa bertambah dengan partisipasi masyarakat yang ingin mendonasikan buku digitalnya maupun memublikasi karya-karyanya.
Pewarta: Wiesnu Adhi N.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017