Jakarta (ANTARA News) - Anggota Kaukus Palestina DPR RI Al Muzzammil Yusuf menilai, penangkapan terhadap 33 pemimpin Hamas, termasuk di dalamnya Menteri Pendidikan Palestina, di Tepi Barat pada Kamis (24/5), berpotensi menggagalkan perundingn damai, serta akan memicu munculnya Intifadah jilid ke-3. "Situasi yang `memanas` di Timur Tengah sepertinya diciptakan Israel untuk menambah panasnya konflik internal di Lebanon dan Irak," kata Al Muzzammil yang juga anggota Komisi III DPR yang membidangi masalah HAM, hukum, dan Keamanan di Jakarta, Kamis. Di Lebanon saat ini tengah berlangsung konflik internal antara pemerintah Libanon dengan kelompok Fattah Palestina. Menurut dia, tidak mustahil akan ada lagi agenda eskalasi global yang akan menyudutkan Islam, karena di Turki pun terjadi pengeboman dan Iran terus dipojokkan dengan isu Nuklir. Terhadap penangkapan para pemimpin Hamas, Al Muzzammil mengatakan, jika pada masa PM Ariel Sharon saja Israel tidak bisa mematikan perlawanan pejuang Palestina, apalagi pada masa kepemimpinan PM Olmert yang dinilai lemah dan terbukti kalah di pertempuran Lebanon beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah Indonesia untuk secara tegas menolak berbagai bentuk terorisme termasuk terorisme nagara ala Israel serta agenda anti-terorisme yang sebenarnya dibuat oleh para teroris itu sendiri. Pemerintah Indonesia, pintanya lagi, harus menggalang lobbi di PBB, OKI dan ASEAN untuk secara tegas mengutuk Israel dan tidak terjebak pada agenda "teroris teriak teroris". "Sementara di dalam negeri kita juga harus waspada untuk tidak terjebak pada makar asing tersebut," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007