... walaupun tidak tinggi sekali tetapi kualitasnya bagus."Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat dibanggakan dalam forum internasional.
"Di dunia internasional, kita bisa dengan gagah bilang pertumbuhan ekonomi kita, walaupun tidak tinggi sekali tetapi kualitasnya bagus," katanya dalam simposium nasional di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut mengatakan perbaikan kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat dari indikator inflasi, tingkat kemiskinan, ketimpangan dan tingkat pengangguran.
Darmin mengatakan inflasi telah membaik dibandingkan empat hingga lima tahun yang lalu, dan angka kemiskinan juga secara konsisten membaik selama 10 tahun terakhir.
"Ketimpangan, kalau dilihat 10 tahun terakhir mula-mula memburuk dan ada hubungannya setelah krisis 1998 bergerak ke arah sumber daya alam pertambangan dan perkebunan, memang sebagai hasilnya gini ratio memburuk, namun dua tahun terakhir membaik lagi," ucap Darmin.
Ia menjelaskan bahwa rasio gini pada 2013 paling tinggi tercatat 0,413 dan kemudian membaik di mana pada akhir tahun lalu berada di 0,394.
(Baca juga: Pemerintah pastikan kenaikan subsidi energi dalam RAPBNP 2017)
Namun, Darmin mengatakan terdapat ketidakyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi yang membaik selama dua tahun belakangan tersebut akan dapat berkelanjutan.
Oleh karena itu, Pemerintah telah merumuskan kebijakan ekonomi berkeadilan sebagai penajaman kebijakan-kebijakan yang sudah dijalankan.
"Sekadar catatan awal, Presiden Jokowi memulai pembangunan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi subsidi dan kemudian menggunakan uangnya untuk bantuan sosial dan infrastruktur," demikian Darmin Nasution.
Namun, Darmin mengatakan terdapat ketidakyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi yang membaik selama dua tahun belakangan tersebut akan dapat berkelanjutan.
Oleh karena itu, Pemerintah telah merumuskan kebijakan ekonomi berkeadilan sebagai penajaman kebijakan-kebijakan yang sudah dijalankan.
"Sekadar catatan awal, Presiden Jokowi memulai pembangunan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi subsidi dan kemudian menggunakan uangnya untuk bantuan sosial dan infrastruktur," demikian Darmin Nasution.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017