Gol semata wayang bagi tim berjuluk "Pesut Etam" tersebut dicetak oleh penyerang Lerby Eliandri Pongbabu pada menit 62.
Penyerang asal kota Samarinda itu mampu membuat ribuan suporter Pusamania bersorak, dengan golnya melalui gerakan salto.
Gol Lerby, sempat menuai protes dari pemain Mitra Kukar, karena menganggap Lerby dalam posisi offside.
Namun wasit Abdul Rahman Salasa, tetap mengesahkan gol tersebut, dan melanjutkan kembali pertandingan.
Usai pertandingan, Pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra mengaku kecewa dengan kegagalan timnya membawa poin di laga derby Mahakam.
Jafri tetap menyakini gol Lerby Eliandri dalam posisi offside.
"Kalau tidak offside, kami tidak mungkin protes, ya inilah sepak bola, tapi apa pun hasilnya saya masih salut kepada para pemain saya yang sudah berjuang maksimal sepanjang pertandingan,"jelasnya.
Penjaga gawang Mitra Kukar Joko Ribowo menambahkan bahwa rekan- rekannya sudah berjuang maksimal, namun sayangnya kepemimpinan wasit masih berpihak pada tuan rumah.
"Posisi Lerby ada setengah meter dari stoper kami saiful, tapi apa boleh buat wasit tetap mengesahkan gol tersebut, kejadian ini patut menjadi evaluasi," katanya.
Sementara itu pelatih Borneo FC Dragan Djukanovic mengakui timnya telah melakoni laga yang cukup berat, dan ia bersyukur para pemainnya bisa meraih hasil sempurna sekaligus mempertahankan rekor belum pernah kalah di kandang.
"Hasil sempurna ini merupakan usaha dan kerja keras para pemain, dan untuk wasit saya tidak mau berkomentar," katanya.
Sedangkan kapten tim Borneo FC Ponaryo Astaman mengatakan bahwa hasil positif dari laga derby ini diharapkan bisa mamacu semangat rekan-rekannya untuk bangkit dan menaikkan kembali pamor tim Borneo FC.
Tambahan tiga poin mendongkrak posisi Borneo di peringkat 10 dengan poin 20, Sedangkan Mitra Kukar turun di posisi 8 dengan poin 21.
Pewarta: Arumanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017