Indramayu (ANTARA News) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan jumlah stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), yang kini sebanyak empat unit, masih kurang mencukupi mengingat di wilayah mereka terdapat 14 tempat pelelangan ikan (TPI).

"Kami beberapa kali menyampaikan kekurangan SPBN, tapi pemerintah belum merealisasikannya," kata Ketua HNSI Kabupaten Indramayu Dedi Aryanto di Indramayu, Selasa.

Dia mengatakan di Indramayu ada sebanyak 14 TPI, namun SPBN hanya ada empat unit, itu pun yang beroperasi tiga saja.

Dengan kondisi seperti itu, jelas para nelayan sulit untuk membeli BBM ketika melaut, apalagi ketika harga sedang bergejolak atau ada rencana kenaikan.

"Kami ingin pemerintah segera menambah SPBN, untuk kemudahan nelayan," tuturnya.

Sementara itu, seorang nelayan di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Casum mengaku di tempatnya tidak ada SPBN.

Padahal, lanjutnya, jumlah nelayan di desanya itu cukup banyak yakni sekitar 150 orang, sehingga untuk memenuhi kebutuhan BBM, harus membeli ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terdekat.

"Di sini, tidak ada SPBN, kami harus membeli ke SPBU, ya kadang sulit juga untuk membelinya," tuturnya.

Dia berharap ketika pemerintah tidak menambah SPBN, seharusnya mempermudah pembelian BBM di SPBU.

Ia mengaku untuk membeli BBM di SPBU saat ini cukup sulit, karena harus membuat surat izin dari kecamatan, kepolisian, dan dinas terkait.

"Kami kan mau beli dan bukan mau utang, jadi seharusnya dipermudah, kalau beli kami ditanya surat-surat dulu, ya sulit apalagi jika BBM mau naik," katanya.


(Baca: Hari ini Aliansi Nelayan Indonesia demo di depan Istana)


(Baca juga: Istana temui perwakilan Aliansi Nelayan)

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017