Harapan kita ke depan Batam-Tiongkok ada penerbangan langsung ini bisa jadi penerbangan reguler."
Batam (ANTARA News) - Sebanyak 1.700 turis dari Tiongkok dijadwalkan mengunjungi Kota Batam, Kepulauan Riau, secara bertahap mulai 13 Juli hingga September 2017.
"Mereka akan tiba dalam delapan trip periode Juli hingga awal September," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Pebrialin, di Batam, Senin.
Ia menyatakan turis Tiongkok itu sudah memesan paket liburan ke Batam melalui agen perjalanan wisata.
Paket wisata yang dijual, menurut dia, tidak hanya ke Batam, melainkan juga ke Singapura dan Malaysia karena wisata ke tiga negara dianggap lebih menarik turis China.
Di Batam, dikemukakannya, turis China akan berwisata di dalam kota, dimulai dengan kunjungan ke kelenteng di Windsor, Lubukbaja.
Kemudian, ia menyatakan, mereka pada sore harinya diajak menyeberang ke Singapura dilanjutkan ke Kuala Lumpur dan Malaka, Malaysia, untuk menginap selama semalam.
Esok harinya, ia pun menjelaskan bahwa turis China itu dijadwalkan kembali ke Batam untuk keliling kota lagi mengunjungi beberapa vihara.
Pebrialin menyatakan bahwa turis China sudah memesan sarana transportasi udara menggunakan pesawat sewaan khusus Lion Air.
Potensi kedatangan turis China atau Tiongkok ke Batam masih memerlukan dukungan karena belum ada penerbangan langsung Batam-China (pergi dan pulang/pp) sehingga menyulitkan perjalanan wisata dari kedua wilayah.
"Harapan kita ke depan Batam-Tiongkok ada penerbangan langsung ini bisa jadi penerbangan reguler," katanya.
Pemerintah Kota Batam, dikemukakannya menyiapkan penyambutan khusus saat menerima penerbangan pertama yang tiba di Batam.
"Per penerbangan ada 212 orang. Pesawat pertama sampai di Batam 13 Juli," demikian Pebrialin.
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017