Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Iran sepakat menyelesaikan perundingan perdagangan Preferential Trade Agreement (II-PTA) pada akhir 2017 dan kesepakatan itu ditargetkan bisa memperluas dan meragamkan pasar ekspor kedua negara.
Ketua Tim Perundingan II-PTA Made Ayu Marthini mengatakan pembukaan akses pasar untuk produk-produk unggulan Indonesia dan Iran diharapkan bisa meningkatkan nilai total perdagangan kedua negara menjadi dua miliar dolar AS per tahun.
"Untuk memanfaatkan momentum pasca-implementasi Joint Comprehensive Plant of Action (JCPOA), Indonesia dan Iran optimistis perundingan II-PTA dapat selesai akhir 2017," kata Made, dalam siaran pers, Senin.
Indonesia dan Iran merundingkan (II-PTA) di Teheran, Iran, Minggu (9/7). Pertemuan tersebut merupakan putaran ketiga dari perundingan yang sempat terhenti tahun 2015.
Dalam perundingan tersebut, kedua negara membahas rancangan naskah II-PTA, modalitas, dan daftar permintaan guna memfasilitasi produk-produk apa saja yang akan diberi preferensi untuk masuk ke masing-masing negara.
Pembahasan juga meliputi upaya untuk mencapai kesamaan pandangan dan menghasilkan kerja sama yang dapat diimplementasikan.
"Dengan begitu, para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun Iran dapat memanfaatkan II-PTA ini secara maksimal," ujar Made.
Kedua belah pihak berharapdapat segera menentukan mekanisme pembayaran untuk memfasilitasi transaksi perdagangan supaya para pelaku usaha bisa mendapatkan keuntungan tidak hanya berupa penurunan tarif, tetapi juga pembebasan atau pengurangan biaya transaksi ketika II-PTA telah diterapkan.
II-PTA merupakan kesepakatan untuk menurunkan atau menghapus tingkat tarif pada sejumlah pos tarif yang menjadi kepentingan ekspor Indonesia dan Iran.
Dasar hukum pembentukan II-PTA ditandatangani pada tahun 2005 oleh Menteri Perdagangan kedua negara di Teheran, Iran.
Tahun 2008, kedua negara sepakat membentuk Trade Negotiating Committee (TNC) untuk merundingkan II-PTA, yang melakukan pertemuan tahun 2010, 2015 dan 2017.
Nilai perdagangan Indonesia dan Iran pada periode Januari-Maret 2017 tercatat meningkat secara signifikan sebesar 457,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.
Sementara nilai total perdagangan antara kedua negara tahun 2016 tercatat 338,6 juta dolar AS, atau meningkat 23,99 persen dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 273,1 juta dolar AS.
Menurut data perdagangan Indonesia dan Iran periode 2012-2017 dari Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan kedua negara pada 2012 sebesar 1,3 miliar dolar AS dan tahun 2013 turun menjadi 568,4 juta dolar AS. Nilainya kembali turun pada 2014 menjadi 448,7 juta dolar AS dan mencapai titik terendah pada 2015.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017