Polri bukanlah milik Polri semata. Polri milik kita semua baik pemerintah, masyarakat."
Jakarta (ANTARA News) - Anggaran pemerintah untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalami peningkatan, terutama untuk modernisasi peralatan, perbaikan sistem sarana prasarana dan infrastruktur.
"Pada masa kepemimpinan Bapak, di bidang anggaran, pada 2014, anggaran Polri sebesar Rp44 triliun per tahun, dalam kurun waktu tiga tahun, yakni pada 2017, menjadi Rp84 triliun per tahun, artinya anggaran naik dua kali lipat," kata Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-71 di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin.
Ia menimpali, "Seperti diantaranya pembangunan Gedung Polda Metro Jaya yang sudah dimulai sejak 2004, tapi tersendat 13 tahun. Namun, di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi, Insya Allah Gedung Polda Metro Jaya akan selesai pembangunannya pada akhir 2017."
Selain Gedung Polda Metro Jaya, Tito menyatakan bahwa pembangunan gedung baru Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebanyak 17 lantai juga sedang dalam proses pengerjaan.
"Insya Allah selesai pada tahun depan," katanya.
Kapolri juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas keputusan untuk menaikkan remunerasi personel Polri.
Tito mencatat kenaikan remunerasi personel Polri pada 2015 hanya 33 persen, padahal instansi lainnya sudah mencapai 100 persen. Sementara itu, pada 2016 kenaikan remunerasi Polri sudah mencapai 53,4 persen.
"Alhamdulillah tahun 2016 lalu, Bapak sudah menaikkan tunjangan kinerja anggota 53,4 persen," kata Tito.
Dalam peringatan HUT Bhayangkara tersebut, Kapolri menegaskan komitmen Polri untuk terus membenahi internal Polri, meningkatkan kinerja secara profesional serta melakukan manajemen media.
Menurut dia, keberhasilan dalam upaya membenahi Polri dapat dilihat dari berbagai survei yang dilakukan lembaga polling yang menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin meningkat.
"Polri bukanlah milik Polri semata. Polri milik kita semua baik pemerintah, masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dan doa dari semua pihak diperlukan guna mewujudkan harapan pemerintah dan masyarakat terhadap Polri," demikian Tito Karnavian.
Dalam acara puncak Hari Bhayangkara ke-71 itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai inspektur upacara. Acara tersebut juga diwarnai atraksi terjun payung, drumband Akademi Kepolisian, dan tari kolosal yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.
(Baca juga: Presiden Jokowi pimpin HUT ke-71 Polri)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017