Jangan direbus ya, karena kalau direbus sayurnya akan cepat kuning, terus juga gizinya jadi lari ke air."
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian anak-anak kerap menolak makan sayur dan buah, sehingga orang tua perlu memutar otak dan menyiasati agar asupan penuh gizi itu dapat dikonsumsi sang buah hati.
Pengusaha sajian makanan bekal khas Jepang (bento) Yuwita Dewi berbagi kiat dan siasat agar anak-anak mau makan sayur dan buah untuk membantu memenuhi gizi yang dibutuhkan di saat masa pertumbuhannya.
"Pertama adalah kita membuat sayur itu tidak terlihat seperti sayur, sehingga anak-anak tidak langsung menolak," katanya di Jakarta, Minggu.
Caranya, lanjut Dewi, sayuran yang penuh warna dibuat menjadi olahan (pure) dicampurkan ke nasi, sehingga nasi terlihat berwarna-warni, kemudian bisa dibentuk menjadi berbagai karakter lucu.
Misalnya, menurut dia, orang tua bisa memilih sayur bayam untuk membuat warna nasi berubah menjadi hijau.
"Bayamnya dikukus sampai lembut, kemudian di-blender, dibikin jadi pure bayam. Kemudian, digunakan sebagai pewarna nasi. Otomatis warna nasinya akan jadi hijau. Dan, bisa dibuat karakter, seperti froggy, itu anak-anak biasanya suka," ujar Dewi.
Selain itu, Dewi mengemukakan, wortel (carrot) juga dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan warna oranye yang diinginkan sebagai pewarna nasi.
"Wortelnya dikukus, dibuat pure, kemudian di-blender atau dibuat massed carrot. Itu juga bisa menggugah selera anak-anak," ujar Dewi.
Beberapa sayuran lain, dikemukakannya, bisa dibuat dengan cara serupa, sehingga anak-anak semakin tergugah untuk melahapnya, asalkan sayuran tersebut melalui proses pengukusan, bukan perebusan.
"Jangan direbus ya, karena kalau direbus sayurnya akan cepat kuning, terus juga gizinya jadi lari ke air. Yang bagus memang dikukus," demikian Yuwita Dewi.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017