Washington (ANTARA News) - Gencatan senjata yang akan mulai diberlakukan di wilayah barat daya Suriah pada Minggu merupakan prioritas Amerika Serikat dan langkah penting untuk mewujudkan perdamaian di negara yang dilanda konflik itu, kata penasihat keamanan Presiden Donald Trump.
"Besok pada siang hari waktu setempat (Minggu), zona deeskalasi di Suriah barat daya akan mulai diberlakukan," kata HR McMaster dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (8/7), sebagaimana dilansir Kantor Berita AFP.
"Zona tersebut merupakan prioritas bagi Amerika Serikat dan kami termotivasi kemajuan yang dibuat untuk mencapai kesepakatan ini," ujarnya.
"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk menumpas ISIS, membantu mengakhiri konflik di Suriah, mengurangi penderitaan, dan memungkinkan warga kembali ke rumah mereka. Kesepakatan ini merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan bersama ini," katanya.
McMaster, yang mengeluarkan pernyataannya sesaat setelah presiden AS dan para pemimpin dunia lainnya merampungkan KTT G-20 di Hamburg, Jerman, mengungkapkan Trump "membahas kesepakatan tersebut dengan banyak pemimpin dunia di KTT G-20" termasuk dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Inggris Theresa May, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Keputusan untuk memberlakukan zona gencatan senjata, yang diumumkan pada Jumat di KTT tersebut oleh Menteri Luar Negeri Moskow Sergei Lavrov, dicapai dengan Amerika Serikat, Rusia dan Yordania.
Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, tahun ini terlibat dalam pembicaraan dengan Turki dan Iran mengenai empat zona deeskalasi di negara yang dilanda perang itu.
Lavrov mengatakan gencatan senjata akan diawasi oleh polisi militer Rusia "berkoordinasi dengan Yordania dan Amerika."
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017