Marabahan (ANTARA News) - Sekurangnya 707 rumah warga yang tersebar di sembilan desa di Kecamatan Kuripan Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam banjir sejak satu pekan terakhir. Informasi yang dihimpun ANTARA, Kamis, menyebut, selain merendam rumah, banjir kiriman dari Kabupaten Muara Teweh Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut juga merendam tiga sekolah SD, dua TK, dua kantor kepala desa dan tiga masjid. Banjir juga merendam hampir seluruh jalur jalan desa hingga ketinggian satu lutut kaki orang dewasa, akibatnya jalur transportasi lumpuh total demikian juga dengan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, banjir juga membuat beberapa sekolah di beberapa desa di Kecamatan Kuripan diliburkan, karena ruang kelas terutama kelas satu dan dua, terendam sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. "Untuk kelas satu dan kelas dua yang sekolahnya terendam terpaksa diliburkan sementara, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Riki staf Humas Pemkab Barito Kuala.Beberapa desa yang terendam yaitu, desa Tabatan Baru, sebanyak 124 rumah, Tabatan, 80 buah rumah, Rimbun Tulang, 75 rumah, desa Kuripan, 95 buah, Jarenang, 65 rumah, Asia Baru, 30 rumah, Kabuau, 45 rumah, Jambu 91 rumah dan Jambu Baru, 102 baru. Kendati banjir yang merendam desa tersebut telah berlangsung sejak satu pekan lalu dan setiap harinya air bertambang besar, namun hingga kini belum ada masyarakat yang mengungsi. Warga memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing, daripada harus mengungsi, dengan alasan banjir yang terjadi merupakan banjir tahunan yang diperkirakan akan segera surut, setelah banjir di Kabupaten Muara Teweh surut. "Sejak Sabtu (19/5), banjir mulai merendam desa, namun baru dua hari ini, banjir membesar hingga lutut orang dewasa," kata satu warga Kecamatan Kuripan. Akibatnya, masyarakat tidak bisa keluar rumah untuk melakukan aktifitas sehari-hari baik itu untuk bertani atau bekerja dengan berbagai mata pencaharian lainnya. Mengantisipasi jangan sampai warga kelaparan, Bupati Barito Kuala Edy Sukarma, Kamis (24/5), menyerahkan bantuan bahan makanan, dengan langsung datang kepada warga korban banjir. Bantuan tahap satu berupa mie instan 50 dos, sarden 20 dos, minyak goreng 240 botol, kecap manis dan uang tunai, diserahkan kepada warga masyarakat di sembilan desa yang menjadi korban banjir. Diharapkan, banjir yang merendam sembilan desa tersebut segera surut, mengingat Senin depan, murid-murid SD sudah harus mengikuti ujian kelulusan. Pada tahun 2005 banjir besar juga merendam kecamatan tersebut, pada waktu itu ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter, kemudian 2006 tidak terjadi banjir, baru pada 2007 ini, banjir kembali menyerang. Kalau di daerah Muara Teweh Banjir, Barito Kuala harus mempersiapkan diri untuk menerima limpahannya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007