Dalam rapat yang dipimpin Ketua Umum Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi itu, Ratu diputuskan untuk menggantikan posisi sekjen sebelumnya, Ade Wellington, dan akan menjalani tugasnya sampai tahun 2020. Dengan demikian, Ratu menjadi sekjen perempuan pertama dalam sejarah PSSI.
"Mungkin salah satu alasan Ratu terpilih menjadi sekjen adalah karena dia dianggap cakap, pernah terlibat dalam pengelolaan kompetisi Torabika Soccer Championship musim lalu. Selain itu, setiap Exco kan punya alasan masing-masing," ujar Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto usai rapat.
Selain itu, Iwan melanjutkan, berdasarkan data dari Departemen Personalia PSSI, Ratu Tisha menjadi calon dengan nilai tertinggi hampir di semua tes untuk posisi sekjen, seperti tes kesehatan, tes kejiwaan dan kemampuan yang berkaitan dengan organisasi persepakbolaan.
"Nilainya tidak bisa dikejar oleh para pelamar lain," kata dia.
Sementara Ratu Tisha mengaku masih menunggu kabar lanjutan dari PSSI terkait kapan pelantikan dirinya dan agenda-agenda susulan lain.
Oleh karena itu, dia belum mau berkomentar mengenai apa saja rencana dan tindakannya ke depan.
"Nanti setelah resmi masuk ke PSSI, baru saya akan mengetahui pemetaan kekurangan dan kelebihan di organisasi. Sebenarnya saya sudah memiliki harapan dan fokus kerja, tetapi saya belum bisa melangkahi apa yang selama ini diterapkan. Tugas saya sekarang adalah bagaimana tugas bisa dijalankan dengan cepat," kata Ratu.
Kursi sekretaris jenderal PSSI sendiri lowong setelah Ade Wellington mengundurkan diri pada 10 April 2017. Demi mengisi jabatan kosong tersebut, PSSI menugaskan Wakil Ketua Umum-nya Joko Driyono merangkap sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekjen mulai 11 April 2017.
Ratu Tisha Destria sendiri sempat menjabat direktur kompetisi Gelora Trisula Semesta (GTS), operator turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Dia juga salah satu pendiri lembaga statistik pertandingan Labbola dan merupakan lulusan FIFA Master edisi ke-14.
Sampai ditunjuk sebagai sekjen, dia masih menjabat Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB). Namun, Ratu menegaskan dia tidak akan merangkap jabatan dan meletakkan kedudukannya di LIB.
"Akan ada transisi di LIB dan sudah dimulai pada beberapa pekan ke depan," tutur dia.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017