Jakarta (ANTARA News) - Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa penunjukkan konsorsium Neptune (PT Central Proteinaprima/CP Prima) sebagai pemenang lelang terbuka atas penjualan aset PT Dipasena Citra Darmaja (Dipasena) telah sesuai prosedur. "Pokoknya dari PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset-red), semua sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, dengan memperhatikan analisis dari para notaris yang sah dan BPKP," kata Menkeu usai rapat kerja dengan Panitia Anggaran DPR membahas tentang kerangka makro ekonomi RAPBN 2008 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis. Dia juga memastikan bahwa PPA dalam menentukan pemenang lelang telah memperhitungkan aspek harga, kesanggupan pembeli, masalah teknis dan masalah komitmen terhadap plasma. Sementara itu. Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset M Syahrial menyatakan bahwa konsorsium Neptune (PT Central Proteinaprima/CP Prima) sebagai pemenang lelang terbuka atas penjualan aset PT Dipasena Citra Darmaja (Dipasena). Menurut dia, seluruh proses penilaian dan penetapan pemenang telah disaksikan oleh Depkeu, Kejaksaan dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta pihak independen lainnya seperti Pradjoto, Chatib Basri dan Made Nurdjana selaku Dirjen Perikanan. Dikatakannya, penempatan pemenang dilaksanakan setelah evaluasi menyeluruh terhadap semua aspek, seperti profil dan pengalaman investor, komitmen dan kesediaan dana dan program pengamanan revitalisasi dan penguatan pola kerjasa inti plasma. Dalam pemberitaan sebelumnya, CP Prima telah mengajukan penawaran tertinggi atas Dipasena. Dalam lelang terbuka ini, PPA telah menerima dua penawar aset Dipasena, yaitu CP Prima dan Kemila International Holding (Kemila). Namun, Syahrial belum berani menyebutkan nilai dari transaksi penjualan Dipasena ini. PPA berharap harga yang ditawarkan CP Prima dan Kemila lebih tinggi dari harga dasar yang ditetapkan Menteri Keuangan. Berdasarkan informasi yang beredar, pemerintah mematok harga minimal 53,5 juta dolar AS. Harga tersebut belum termasuk beban revitalisasi Rp1,7 triliun. CP Prima dikabarkan memberikan penawaran tertinggi dengan nilai Rp1,5 triliun, ditambah beban revitalisasi berarti CP Prima akan mengeluarkan dana kurang lebih Rp3,2 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007