Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Kamis, kembali ditutup melemah karena mengikuti turunnya bursa regional. IHSG sesi pagi ditutup turun 9,793 poin atau 0,47 persen menjadi 2.094,453, sementara indeks LQ45 melemah 4,118 poin atau 0,93 persen ke posisi 437,828. Volume perdagangan mencapai 3,624 miliar saham dengan nilai Rp2,742 triliun dari 35.791 kali transaksi. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah kepada ANTARA News mengatakan pengaruh bursa regional masih dominan di pasar BEJ. Negatifnya bursa Tokyo karena mengikuti bursa Wall Street telah mempengaruhi perdagangan saham di BEJ. Indeks Nikkei-225 Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 18,77 poin menjadi 17.686,35 pada sesi pagi, karena mengikuti penurunan Wall Street tadi malam. Turunnya Wall Street lebih dikarenakan adanya keterangan dari matan Ketua Federal Reserve Alan Greenspan yang memperingatkan kemungkinan "kontraksi dramatis" pada harga-harga saham China telah menenkan kepercayaan para investor. Selain itu, katanya, belum ada berita baru yang masuk pasar. "Pasar hanya didorong oleh sentimen individu saham," tambahnya. Menurut dia, kenaikan indeks yang terjadi pada akhir-akhir ini lebih disebabkan banyaknya emiten yang akan membagikan dividen, membaiknya kinerja keuangannya dan aksi korporasi lainnya akan menjadi pendorong indeks BEJ. Pada perdagangan sesi pagi ini saham yang naik sebenarnya masih mendominasi sebanyak 85 dibanding yang turun 74 dan 42 bergerak stagnan. Penurunan indeks dipimpin oleh anjloknya saham Bumi Resources (BUMI), Aneka Tambang (ANTM), Internasional Nickel (INCO), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BRI (BBRI). Saham BUMI melemah Rp70 menjadi Rp1.600, ANTM terkoreksi Rp500 ke level Rp15.250, INCO melorot Rp3.000 ke posisi Rp60.700, BMRI anjlok Rp25 ke harga Rp3.225 dan BBRI turun Rp150 menjadi Rp6.150.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007