Jakarta (ANTARA News) - Latihan kepemimpinan tahunan oleh Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Insantama Bogor tuai apresiasi dari pemerintah setempat dan berbagai kalangan, ujar Karebet Widjajakusuma, Direktur Kesiswaan SMAIT saat ditemui di LKBN Antara, Jakarta, Kamis.
"Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat akhir yang kita adakan tahun lalu (2016) di Eropa menuai apresiasi positif dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, instansi bahkan pemerintah," ujar Karebet dalam sesi presentasi di Antara.
Latihan Kepemimpinan Manajemen tingkat Akhir (LKMA) yang diadakan pada tahun 2016 di Belanda dan Jerman diikuti oleh para siswa SMA kelas 12 untuk melakukan studi banding dan melihat serta menilai perkembangan di negara tujuan khusunya di bidang pendidikan.
"Yang pergi ke Eropa tahun lalu sebanyak 71 delegasi yang terdiri atas para siswa kelas 12 dan bapak Karebet sebagai pendamping. Di sana kami mengunjungi berbagai institusi mulai dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan beberapa universitas di negara tujuan seperti TU Delft di Belanda," ujar Bagus Nugroho, ketua delegasi siswa yang berangkat ke Eropa kepada Antara setelah melakukan presentasi rangkuman kegiatan mereka selama delapan hari di Eropa.
Kegiatan yang bertujuan untuk membentuk kepribadian pemimpin para siswa itu menuai apresiasi dari sejumlah pihak seperti dari pihak Kedutaan Besar Indonesia di negara tujuan, guru besar universitas dan instansi pemerintah setempat.
"Acara kami mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui surat rekomendasi direktorat pembinaan SMA di kementerian. Menurut mereka, kegiatan ini merupakan yang pertama dikarenakan kami melakukannya atas inisiatif dan usaha kami sendiri seperti dalam pengajuan proposal hingga penggalangan dana," ujar Karebet.
"Walikota Bogor sendiri, bapak Bima Arya Sugiarto bahkan berpesan kepada kita untuk segera menghadap beliau setelah kami kembali dan memperoleh hasil dari studi itu untuk segera dipertimbangkan dan diaplikasikan di Kota Bogor," tambahnya.
Karebet berharap, dengan dilaksanakannya LKMA yang keenam ini, dia dan anak-anak asuhnya akan dapat berperan semakin aktif dalam pembangunan.
"Menginjak tahun ketiga saat melakukan studi banding ke Australia sebelumnya, kami tidak lagi hanya mewakili Insantama, namun Kota Bogor itu sendiri. Ke depannya kami harap dapat turut mewakili Indonesia," Karebet menyampaikan.
Bambang Purwanto, Kepala Divisi Pemberitaan Internasional LKBN Antara juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi kegiatan Second-Track Diplomacy (diplomasi lini kedua) untuk membantu pemerintah Indonesia.
"Kawan-kawan dari Insantama dapat melakukan second-track diplomacy untuk membantu pemerintah menjalin hubungan dengan negara lain, oleh sebab itu kegiatan ini saya rasa sangat positif," ujar Bambang.
Dalam LKMA, para siswa melakukan presentasi tentang sejumlah hal di Indonesia seperti kegiatan-kegiatan terkait sumber daya manusia, infrastruktur dan masalah sosial di beberapa lokasi.
"Kami melakukan presentasi di beberapa universitas dan sekolah untuk memperkaya apa yang kami ketahui tentang negara itu dan memberikan pandangan tentang Indonesia kepada mereka, selain itu kami juga melakukan observasi lapangan dan mewawancarai sejumlah orang," Bagus Nugroho mengatakan.
(T.KR-MBR/B005)
Pewarta: Mabrian S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017