Sebagian prefektur Fukuoka di pulau barat daya, Kyushu, diguyur hujan dengan debit mencapai 774 milimeter dalam waktu sembilan jam pada Rabu. Jumlah tersebut mencapai sekitar 2,2 kali dari volume normal hujan pada Juli, kata televisi nasional NHK.
Sebanyak 7.500 petugas penyelamat, termasuk polisi, petugas pemadam kebakaran dan tentara dari Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF), dikerahkan untuk membantu pengungsian dan mencari yang hilang. Empat puluh helikopter disiagakan hingga cuaca membaik.
"Ada banyak laporan tentang orang-orang yang keselamatannya tidak dapat dipastikan, misalnya 'seorang anak hanyut di sungai' dan 'rumah saya hanyut dan saya tidak bisa menghubungi orang tua'," kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam sebuah jumpa pers darurat pagi hari.
"Kami akan menjaga kontak dengan daerah-daerah yang dilanda bencana dan bekerja dengan segenap tenaga untuk menyelamatkan nyawa serta memastikan tingkat kerusakan," katanya.
Prefektur Fukuoka dan Oita, yang sebagian besar merupakan daerah pedesaan, merupakan wilayah terdampak paling parah akibat hujan yang disebabkan oleh daerah tekanan rendah di Samudera Pasifik yang menghantarkan udara hangat dan lembab ke dalam hujan musiman Jepang.
Warga menghabiskan malam dengan kecemasan di pusat evakuasi yang didirikan di sekolah dan gedung pemerintah di dataran tinggi, di tengah laporan tentang tanah longsor dan jalan yang banjir.
"Bukan hanya hujan, juga ada petir dan kilat. Saya tidak dapat melihat apa pun di depan saya," kata seorang wanita di sebuah pusat evakuasi kepada NHK, seperti dikutip Reuters.
"Saya belum mendengar kabar dari beberapa teman saya, dan saya benar-benar khawatir," kata seorang murid, yang mengungsi bersama keluarganya, kepada NHK.
Tidak ada laporan mengenai masalah transportasi utama, namun rekaman gambar dari televisi menunjukkan jalur kereta api rusak dan terputus akibat banjir.
Daerah yang sama juga dihantam hujan lebat pada awal pekan ini sebagai akibat dari Badai Tropis Nanmadol, yang telah berlalu ke laut.
Hujan di Jepang terjadi pada sistem badai, yang menyebabkan banjir parah di selatan China, yang menewaskan 56 orang serta menyebabkan kerugian hampir 4 miliar dolar AS, demikian seperti dilansir Reuters. (Uu.R029)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017