Tokyo (ANTARA News) - Pimpinan dan CEO Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (JETRO-Japan External Trading Organization), Yasuo Hayashi, mengatakan pihaknya menyambut baik keberadaan UU Pananaman Modal (PMA) Indonesia yang baru, karena dapat memberikan perlindungan bagi kegiatan bisnis dan investasi, termasuk perusahaan Jepang di Indonesia. "Kami mengapresiasi keberadaan 'a new investment law' di Indonesia karena dapat memberikan keyakinan dan perlindungan bagi kelanjutan usaha yang akan dan sedang dilakukan," ujar Yasuo Hayashi, seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla, di Hotel Imperial Tokyo, Kamis. Menurut Hayashi, ketentuan hukum tersebut juga menunjukkan suatu koordinasi yang lebih baik dalam mengatur kegiatan investasi, sehingga memberikan kejelasan dalam upaya penanaman modal, terlebih dalam membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Jepang tetap melanjutkan komitmennya untuk membantu Indonesia. Untuk itu kami akan mengirimkan seorang ahli ke Kadin guna mengetahui perkembangan yang lebih jauh," ujarnya. Ia juga mengemukakan bahwa dengan sedang berlangsungnya proses negosiasi kerjasama ekonomi dalam format Perjanjian Kemitraan Ekonomi (Economic Partnership Agreement-EPA) antara Jepang dan Indonesia, maka akan berdampak bagus bagi hubungan perdagangan dan investais kedua negara. Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Wapres JUsuf Kalla, Gubenrur Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Kyosuke Shinozawa, mengemukakan pembahasan yang dilakan bersifat umum yang menyangkut "loan strategic" kepada Indonesia. "Kami hanya mmebicarakan soal promosi investasi, khususnya di sektor energi dan insfrastruktur, serta mendorong pelaksanaan kebijakan di sektor finansialnya," ujar Shinozawa, sambil menambahkan bahwa strategi kerjasama dalam pinjaman itu untuk mendorong proyek jangka panjang. (*)
Copyright © ANTARA 2007