Sukabumi (ANTARA News) - Ratusan wali dan orang tua murid harus rela mengantre sejak Subuh pada setiap SMK dan SMA negeri di Kota Sukabumi, Jawa Barat hanya untuk mendapatkan nomor pendaftaran di sekolah tersebut.
"Saya sejak pukul 04.40 WIB sudah antre di SMAN 3 Kota Sukabumi, dikiranya saya yang datang paling pagi ternyata sudah ada ratusan orang tua calon murid yang datang lebih dulu," kata salah satu orang tua murid Anne, Rabu.
Bahkan, tidak sedikit dari orang tua maupun wali calon murid yang kecewa dengan tidak kebagian nomor pendaftaran walaupun sudah mengantre sejak Subuh hingga siang hari, karena pihak sekolah membatasi jumlah pendaftaran.
Membludaknya jumlah pendaftar ke SMA negeri sederajat di Kota Sukabumi dikarenakan adanya peraturan baru yakni kewenangan pengelolaan SMA/SMK ditarik Pemprov Jabar sehingga orang tua calon murid berdatangan dari berbagai daerah.
Selain itu, pihak sekolah pun tidak bisa memprioritaskan warga Kota Sukabumi saja tetapi harus menampung para pendaftar tapi harus lolos syarat yang sudah ditentukan.
Sama halnya seperti orang tua calon murid asal Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Najmudin yang juga mendaftar di SMK Negeri I Kota Sukabumi. Dirinya harus berjuang datang dan antre ke sekolah favorit di Sukabumi tersebut hanya untuk bisa mendapatkan nomor pendaftaran.
"Saya berharap anak saya bisa diterima di sekolah ini karena menjadi favoritnya walaupun di Kabupaten Sukabumi juga banyak sekolah tetapi memilih daftar di SMKN I Kota Sukabumi sebab sudah menjadi cita-citanya apalagi banyak rekannya yang juga mendaftar ke sini," katanya.
Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Kota Sukabumi Rulli Hamdani mengatakan seharusnya orang tua calon murid bisa lebih sabar karena pendaftaran dibuka selama lima hari terhitung sejak 3 Juli hingga 7 Juli 2017.
Tapi harus diakui, setelah ditarik pengelolaan SMK/SMA oleh Pemprov Jabar ada aturan yang berbeda dalam hal penerimaan peserta didik baru (PPDB). Mekanisme ini sudah diatur Dinas Pendidikan Provinsi Jabar sehingga calon pendaftar diharuskan mendaftar terlebih dahulu di operator sekolah yang kemudian diteruskkan ke operator tingkat Jabar.
"Memang setiap harinya kami membatasi jumlah pendaftar agar tidak terlalu membludak karena masih banyak sekolah negeri lainnya baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017