Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendukung proses perdamaian di Filipina Selatan antara Pemerintah Filipina dengan kelompok Moro Islamic Liberation Front (MILF), seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu.
Dukungan itu diberikan pemerintah Indonesia dengan kembali mengirimkan Tim Pengamat Indonesia (TPI) untuk bertugas dalam program "International Monitoring Team" (IMT) di Filipina Selatan untuk periode 2017-2018. Pengiriman personil TPI-IMT telah dilaksanakan sejak 2012.
"Keberadaan TPI-IMT di Filipina Selatan selama ini telah banyak berkontribusi pada proses perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan MILF. TPI IMT telah berpartisipasi aktif dan mengambil peran penting dalam aspek-aspek perdamaian di lapangan," kata Salman Alfarisi, Plt. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu RI.
Peran penting Indonesia dalam proses perdamaian di Filipina Selatan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Filipina, sebagaimana tercermin dalam pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kunjungan Kenegaraan Presiden RI ke Filipina pada April lalu.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TPI IMT periode 2016-2017 menyampaikan bahwa dalam tataran politik, Pemerintah Filipina dan MILF tengah memasuki masa krusial.
Namun, tantangan ke depan untuk proses perdamaian akan menjadi sangat dinamis, khususnya terkait dengan perkembangan situasi di Marawi di mana hingga saat ini masih terjadi baku tembak antara angkatan bersenjata Filipina dengan kelompok Maute.
Tantangan tersebut membuat masa tugas Dansatgas TPI IMT periode 2017-2018 nanti menjadi masa yang penting bagi proses perdamaian di Filipina.
Pengiriman personil TPI IMT periode 2017-2018 juga dilengkapi dengan adanya personil wanita.
Salman menyampaikan bahwa kebijakan pengiriman personil wanita itu dilakukan karena Pemerintah Indonesia, sejalan dengan himbauan PBB, ingin mendorong peranan perempuan dalam misi perdamaian.
Dalam penugasan TPI IMT sebelumnya, Indonesia juga pernah mengirimkan personil wanita pada periode 2015-2016.
Kontingen Indonesia yang terdiri atas empat personel militer dari TNI dan dua personil sipil dari Kementerian Luar Negeri berangkat pada Rabu dini hari (5/7). Dua orang personil militer telah berangkat ke Filipina sebagai "advance team" pada akhir Juni.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017