Hal itu sejalan dengan berbagai faktor positif, seperti pengumuman dua lembaga pemeringkat internasional Standard and Poors dan Moodys yang menaikkan rating Indonesia ke level "investment grade" dan outlook dari stabil menjadi positif, kata Kepala Strategis dan Riset Bahana Sekuritas Harry Su dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Sentimen positif diperkirakan akan terus mewarnai pasar saham Indonesia. Meski angka inflasi melebihi perkiraan pasar, menurut dia, tidak mengurangi optimisme investor.
Menurut Harry, kunjungan Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia ke Bursa Efek Indonesia pada hari Selasa (4/7) juga menjadi faktor penggerak sentimen positif. Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan Indonesia diarahkan untuk mencatatkan saham di bursa saham.
Faktor lainnya adalah Bank Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua tahun ini bakal lebih baik daripada pencapaian kuartal pertama yang tumbuh 5,01 persen meskipun belanja pemerintah diperkirakan belum optimal karena adanya libur Lebaran dan konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh biaya keperluan anak sekolah pada bulan Juli ini.
Pemerintah pun merevisi target pertumbuhan gross domestik produk (GDP) menjadi 5,2 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,1 persen untuk sepanjang 2017.
Sementara itu, PT Bahana Sekuritas masih meyakini GDP akan tumbuh 5,3 persen pada tahun ini. Hal ini didukung oleh konsumsi masyarakat, investasi, ekspor, dan meningkatnya belanja pemerintah pada kuartal III dan IV.
"Bahana menilai dengan perbaikan infrastruktur dan didukung oleh program pemerintah mengendalikan harga bahan makanan akan mampu menjaga stabilitas inflasi yang diperkiraan sepanjang 2017 akan berada pada kisaran 4,4 persen," kata Harry.
Dengan berbagai data pendukung yang positif itu, Bahana merekomendasikan beli untuk 10 saham unggulan, yakni Astra Internasional(ASII) dengan target harga Rp10 ribu, Bank Mandiri dengan target harga Rp15 ribu, Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan target harga Rp8.000,00, Semen Indonesia (SMGR) dengan target harga Rp11.600,00, Bank CIMB Niaga (BNGA) dengan target harga Rp1.500,00, Ciputra Development (CTRA) dengan target harga Rp1.800,00, Mitra Adiperkasa (MAPI) dengan target harga Rp8.300,00.
"Saham Jasa Marga dan Summarecon Agung kami keluarkan dari daftar 10 saham unggulan karena harga JSMR telah melampaui target harga yang kami perkiraankan sebelumnya. Untuk sector properti, kami keluarkan Summarecon karena kurang nyamannya kondisi persaingan dengan adanya kompetisi dari pemain Cina," ujar Harry.
Sebagai penggantinya, Bahana memasukkan saham yang sudah terkoreksi cukup dalam Surya Citra Media (SCMA) dengan target harga Rp3.350,00 dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS) dengan target harga Rp1.440,00 per lembar saham.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017