Doha (ANTARA News) - Menteri luar negeri Qatar pada Selasa (4/7) mengatakan bahwa tuntutan yang diajukan ke Doha oleh Arab Saudi dan sekutunya tidak mungkin dipenuhi.

"Daftar tersebut tidak realistis dan tidak dapat ditindaklanjuti," ujar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani kepada para wartawan di Doha, sebagaimana dilansir AFP.

"Ini bukan tentang terorisme, ini tentang mematikan kebebasan berbicara," katanya dalam sebuah konferesi pers gabungan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir -- yang menuduh Qatar mendukung para ekstremis -- memberikan Doha tambahan 48 jam untuk memenuhi tuntutan mereka setelah batas waktu 10 hari berakhir pada Minggu.


(Baca: Arab Saudi dan sekutu beri tambahan waktu dua hari kepada Qatar)

Tuntutan ini termasuk penutupan stasiun penyiaran Doha Al Jazeera serta mengurangi hubungan diplomatik dengan Iran.

Qatar secara resmi memberikan tanggapannya ke Kuwait pada Senin, yang menengahi perselisihan tersebut, namun isinya tidak diungkapkan.

Menlu Qatar menolak memberi rincian lebih lanjut pada Selasa, namun mengatakan Doha sedang mencari solusi untuk krisis yang telah berlangsung sebulan itu, melalui dialog. (hs)


(Baca juga: Tim pengacara Qatar sebut Saudi cs sebagai penindas)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017