Mataram (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang menguncang Raba, Kota Bima, Kamis (24/5) sekitar pukul 09.06 WITA, ternyata tidak sampai menimbulkan tsunami, kendati pusat gempa cukup dangkal sekitar 19 kilometer dari dasar laut. Ahli Geologi NTB, Ir. Heriyadi Rachmat di Mataram menegaskan, gempa yang mengguncang Kota Bima dan sekitarnya itu tidak sampai menimbulkan tsunami, bahkan Badan Meteorologi dan Geofisika BMG) Pusat Jakarta telah menyampaikan informasi balik mengenai tidak adanya tsunami tersebut. "Saya telah mendapat informasi balik dari BMG Pusat Jakarta yang menyatakan bahwa gempa di Kota Bima tidak diikuti tsunami, karena itu masyarakat tidak perlu resah dan memang terbukti lebih dari 15 - 20 menit setelah terjadi gempa tidak ada tanda-tanda tsunami," kata Heryadi yang juga Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB. Menurut dia, memang benar pusat gempa sekitar 161 kilometer arah tenggara Kota Bima atau dekat dengan Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menurut informasi di wilayah tersebut guncangan gempa dirasakan lebih keras. Ia mengatakan, data yang bersumber dari BMG memang berbeda dengan yang disampaikan Badan Geologi Amerika Serikat atau United State Geology Survey (USGS) yang menyebutkan bahwa kekuatan gempa di Bima itu hanya 5,5 SR pada kedalaman 51 kilometer dari dasar laut. Dengan begitu memang ada selisih kekuatan gempa kalau BMG 6,5 SR sedangkan USGS 5,5 SR begitu juga kedalaman pusat gempat BMG 19 kilometer sedangkan USGS 51 kilometer. USGS juga menginformasikan bahwa gempa yang mengguncang Raba Bima itu tidak sampai menimbulkan tsunami.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007