Athena (ANTARA News) - Clarence Seedorf, yang menjadi pemain pertama yang merebut empat medali kemenangan sejak dimulainya era Liga Champions 15 tahun lalu, sangat gembira terhadap kemenangan 2-1 Milan atas Liverpool pada final di Athena, Rabu (Kamis dini hari WIB). "Saya sangat bangga menjadi bagian dari tim ini, kami bekerja sangat keras tahun ini. Ini adalah tahun yang sangat sulit tetapi pada akhirnya kerja keras itu berbuah," kata Seedorf, sebagaimana dilaporkan Reuters. "Itu bukan permainan terbaik kami, tetapi kami konsentrasi dan tahu tidak boleh melakukan kesalahan saat menghadapi mereka. Kami layak menang. Sungguh luar biasa saya bisa mendapat piala yang keempat," lanjutnya. Seedorf adalah satu dari tujuh pemain dalam daftar tim utama Milan yang dikalahkan Liverpool pada final melalui adu penalti di Istanbul dua tahun lalu, dan satu-satunya pemain yang menjuarai Liga Champions bersama tiga klub -- Ajax Amsterdam pada 1995, Real Madrid pada 1998 dan AC Milan pada 2003 dan 2007. Pria lain yang pernah merebut piala itu juga mengalami malam yang emosional. Dia adalah mantan gelandang Juventus dan kini menjabat presiden UEFA, Michel Platini. Platini, yang membela Juve saat merebut trofi dengan mengalahkan Liverpool ketika terjadi tragedi di Stadion Heysel 22 tahun lalu, mengatakan, "Bagi saya malam ini sangat emosional." "Saya tidak bisa mengangkat piala di Athena pada 1983 ketika Juventus dikalahkan Hamburg SV, jadi butuh waktu 24 tahun untuk bisa mengangkatnya dan memberikannya kepada Milan," ujarnya. "Itu adalah pertandingan yang sulit dan menegangkan, tetapi kini saya adalah presiden (UEFA) sehingga tidak bisa mengatakan apakah saya pikir tim terbaik yang menang. Ini malam yang sangat emosional," tambahnya. Manajer Arsenal Arsene Wenger, yang pada final tahun lalu dikalahkan Barcelona di Paris, mengatakan apa yang dialami Liverpool mirip dengan timnya tahun lalu. "Mereka mendominasi tetapi kemudian sebuah kejadian terjadi pada saat yang salah dan memukul mental mereka," kata Wenger. "Milan kokoh dan teratur pada babak kedua dan mereka hanya melakukan yang minimal untuk mendapatkan yang maksimal. Liverpool layak unggul pada babak pertama dan seharusnya mereka menang," tambahnya. Ketua eksekutif Liverpool Rick Parry menyatakan sangat kecewa akan kekalahan tersebut. "Perasaan terburuk di dunia adalah saat kalah di final. Tidak penting bagaimana Anda bisa sampai di final, yang penting adalah memenanginya. Pendukung kami adalah yang terbaik dunia dan mereka seharusnya berpesta malam ini," ujar Parry. Presiden Milan Silvio Berlusconi menutup malam itu dengan berkata kepada SKY Italia, "Pertandingan di Istanbul memang lebih baik dan kami juga bermain lebih baik tetapi pertandingan final adalah situasi yang sangat emosional dan tidak selalu yang bermain lebih bagus yang menang." (*)
Copyright © ANTARA 2007