Lumajang (ANTARA News) - Sejumlah peralatan deteksi yang berfungsi memberikan peringatan dini di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jatim, saat ini dalam keadaan rusak dan dicuri maling. Kerusakan karena diterjang banjir lahar dingin, selain itu alat pendeteksi gunung semeru juga ada yang hilang karena aksi pencurian. Petugas pemantau lahar di Gunung Semeru, Tohari, dihubungi ANTARA, Kamis, mengatakan sebagian besar peralatan deteksi Gunung Semeru yang berfungsi memberikan peringatan dini kini berada dalam kondisi rusak berat. "Salah satunya adalah alat pendeteksi lahar dingin di kawasan Besuk Lumajang, karena kabel bawah tanah yang berada di sepanjang lereng gunung telah putus akibat dicuri," ujarnya. Akibat putusnya kabel bawah tanah, para petugas pemantau kini tidak bisa lagi melakukan deteksi secara cepat dan akurat. Selama dalam kondisi rusak, pemantauan dilakukan secara manual dengan memperhatikan faktor cuaca dan tanda tanda alam. "Padahal alat tersebut sangat berguna untuk memberikan data akurat tentang aktivitas lahar, sekaligus memberikan peringatan dini jika banjir lahar melanda," ujar Tohari. Kerusakan lainnya terjadi pada alat pengukur hujan di Curah Kobokan, selain bangunan yang tidak terawat, alat tersebut juga rusak pada sistem otomatisnya. "Kondisinya makin parah karena tabung pengukur hujan yang digunakan masih menggunakan tabung bekas yang sudah pecah," jelas Tohari. (*)
Copyright © ANTARA 2007