"Saya sempat sidak ke sana karena banyak keluhan dari warga soal pelayanan. Apa yang dikeluhkan warga terkait pelayanan hampir seluruhnya benar terjadi, sehingga banyak hal harus diperbaiki," katanya di Cianjur, Selasa.
Permasalahan yang ditemukan saat sidak hari pertama masuk kerja, terlambatnya dokter datang ke rumah sakit, dari ratusan dokter yang ada, hanya beberapa yang datang tepat waktu, seperti dokter mata, gigi dan syaraf.
Sedangkan warga yang datang sebagian besar mengalami penyakit jantung dan penyakit dalam, sementara dokternya hingga pukul 11.00 WIB tidak berada di tempat, sehingga banyak warga yang pulang karena lama menunggu.
"Ini sangat memprihatinkan, pasien menunggu dokter dari pagi agar bisa segera dapat pelayan dokter. Saya saja yang nunggu beberapa puluh menit sudah jenuh, dengan kondisi suhu yang panas dan banyak pasien lain," katanya.
Dia menjelaskan, dokter yang bertugas di RSUD Cianjur, boleh membuka praktik di luar, namun kewajibannya bertugas di rumah sakit tidak boleh diabaikan dengan tidak terlambat masuk ke rumah sakit yang menjadi kewajibannya.
"Kondisi ini tidak akan terjadi jika manajemen pendaftaran di RSUD Cianjur, sudah berjalan dengan baik. Sayangnya, saat ini pengelolaan masih manual, sehingga berbagai masalah muncul dan sama persis dengan apa yang dikeluhkan warga selama ini," katanya.
Dia menambahkan, kalau manajemen pendaftaran sudah baik, dapat di klasifikasikan jumlah pasien dari penyakitnya, sehingga petugas berkoordinasi dengan asisten dokter agar tahu mana yang darurat dan butuh segera penanganan.
"Ini menjadi tantangan bagi pemkab untuk melakukan pembenahan. Rumah sakit merupakan wajahnya pemerintahan, jadi harus memberikan pelayan sebaik mungkin," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017