Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Trans 7, Wishnutama, menyatakan pihaknya menghargai segala kritik dan masukan bagi program talk show "Empat Mata" yang dibawakan Tukul Arwana. "Kami menghormati masukan dan kritik dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) dan saya sudah katakan kepada tim Empat Mata agar melakukan penyelarasan dengan kritikan KPI, badan yang kita hormati keberadaannya itu," kata Wishnu, di Jakarta, Rabu. Acara bernuansa komedi Empat Mata mendapatkan teguran resmi KPI setelah didemo oleh anak SD Muhammadiyah IV Pucang, Surabaya, yang menilai adegan cipika-cipiki (cium pipi) yang kerap dilakukan Tukul di layar televisi terlalu vulgar dan tidak sesuai dengan budaya Timur. Meskipun Wishnu menyatakan pihaknya menghargai seluruh kritik yang masuk kepada Empat Mata, namun ia juga menganggap bahwa kasus tersebut terlalu "dibesar-besarkan" oleh media masa, termasuk tayangan infotainment. "Pem-`blow up`-an ini hanya dilakukan karena akibat sirik, mereka (para stasiun televisi saingan) merasa panik dengan kesuksesan kami," kata Wishnu. "Terlalu berlebihan, menurut saya. Ini faktor 'jealousy' saja," ujarnya. Wishnu mengatakan hal tersebut dibesar-besarkan karena menurut pandangannya, banyak tayangan televisi lainnya yang jauh lebih vulgar daripada "sekedar" cium pipi yang dilakukan Tukul. "Dari zaman dulu sampai sekarang, banyak sekali program yang disurati KPI dan banyak yang kritiknya lebih parah dari Empat Mata atau lebih daripada sekedar cipika-cipiki," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007