Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal Amerika Serikat Endless Computer resmi memperkenalkan sistem operasi Endless OS di Indonesia. Endless OS berfokus untuk memecahkan dua hambatan teknologi utama yaitu tingginya biaya dan konektivitas.
Para pengguna komputer rata-rata membutuhkan lebih kuota karena desktop umumnya mengakses lebih banyak data, sedangkan mobile lebih ramah data.
Endless merancang Endless OS dengan purwarupa aplikasi, sehingga lebih baik dalam berbagai kondisi konektivitas, bahkan saat internet terbatas atau tidak ada.
"Desktop Endless OS memiliki desain mirip smartphone pengoperasian mirip smartphone aplikasi yang akan ter-update saat terhubung internet," kata Matt Dalio pendiri Endless Computers di Jakarta, Selasa.
Layaknya pada smartphone, pengguna tetap dapat mengoperasikan komputer dan menjalankan aplikasi lainnya sambil menunggu proses update sebuah aplikasi selesai.
Tidak hanya itu, terdapat kolom mirip mesin pencari Google yang dinamai "Global Search", sehingga memungkinkan pengguna untuk mencari meski tanpa internet.
Pengguna Endless OS dapat mengakses banyak aplikasi, termasuk lebih dari 1.800 judul game. Matt mengatakan bahwa Endless OS memiliki developer yang bertugas mengembangkan aplikasi normal untuk PC dan ada pula yang memiliki tugas untuk mengembangkan aplikasi milik Endless OS sendiri.
Meski memiliki banyak aplikasi gratis yang tersaji dalam App Center, Endless OS juga kompatibel dengan aplikasi lainnya asalkan memiliki berkas paket aplikasi Flatpak.
Kedepannya, Country Operations Septira Taruna mengatakan bahwa Endless OS bahkan akan mengembangkan aplikasi yang dapat menyimpan informasi dari berbagai media.
Dalam peluncuran Endless OS di Indonesia, Endless Computer bekerja sama dengan Acer dan Asus, dengan pertimbangan sebab kedua merek ini memiliki riwayat penjualan yang baik di ranah PC Indonesia.
Saat ini, Endless OS tersedia di Acer Aspire ES1-132, Aspire ES1-432, Aspire E5-475, Aspire E5-475G, Asus X441NA, AIO Asus V221lC, Asus M32CD-K, dan Asus A456UQ.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017