Palembang (ANTARA News) - Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mencatat penarikan uang tunai dari bank selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini mencapai Rp4,4 triliun, naik Rp200 miliar dibanding periode sama tahun lalu.
"Padahal BI memproyeksi Rp4,2 triliun, ternyata yang digunakan masyarakat sebanyak Rp4,4 triliun," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Rudi Hairudin, di Palembang, Selasa.
Realisasinya terbagi dalam penarikan uang pecahan besar (UPB) sebesar Rp4,06 triliun (proyeksi Rp3,85 triliun), dan realisasi uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp355 miliar (proyeksi Rp383 miliar).
"Untuk pecahan besar realisasinya memang mencapai 105 persen, sementara yang pecahan kecil hanya 93 persen," kata dia.
Menurutnya, peningkatan penarikan uang yang terjadi pada momen Ramadhan-Lebaran ini dipengaruhi juga oleh pertumbuhan ekonomi di Sumsel.
Selain itu, harga barang/jasa juga mengalami inflasi, sehingga sangat wajar jika terjadi peningkatan kebutuhan akan uang.
Tingginya tarikan uang selama Ramadhan-Lebaran ini juga mencerminkan gambaran aliran uang yang masuk dan keluar dari kas Bank Indoensia. Per Juni posisi inflow hanya sekitar Rp472 miliar, sementara outflow mencapai Rp3,98 triliun.
Di sisi lain, BI sendiri memprediksi akan ada peningkatan posisi per outflow sekitar 10 persen dari tahun lalu.
Hal tersebut, kata Rudi, cukup mendasar, mengingat banyaknya kegiatan proyek pemerintah maupun swasta yang akan dan sedang dikerjakan di Sumsel mendekati even Asian Games 2018.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017