Bojonegoro (ANTARA News) - Jenasah Briptu Nurhidayat, anggota Polres Merauke Papua yang tewas ditangan mantan atasannya, rencanya dimakamkan Kamis pagi (24/5), namun tanpa upacara kebesaran kepolisian. Kabag Administrai (Min) Polres Bojonegoro, Kompol Affandi, kepada ANTARA di rumah duka di Desa Butoh Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, menjelaskan bahwa pemakaman Briptu Hidayat, panggilan akrab Briptu Nurhidayat, yang tanpa ucapara kepolisian itu adalah atas permintaan keluarganya sendiri. "Pertimbangan keluarga waktu kejadian dengan kedatangan jenasah di Desa Butoh Kecematan Ngasem, sudah berjalan sekitar tiga hari. Dengan demikian, acara pemakaman akan dilakukan sebagaimana biasanya di pemakaman umum Desa Trenggulunan, Ngasem," katanya. Jenasah Briptu Nurhidayat, tiba di rumah duka Rabu ( 23/5 ) pukul 21.45 WIB .Selain Orang tuanya Nurhadi dan Sunarti , ikut dalam rombongan calon Istri Nurhidayat yakni Nunung Setiyaningrum gadis asal Solo Jateng yang tinggal bersama Orang tuanya di Merauke. Nurhadi dan Sunarti datang ke Merauke, rencananya untuk membahas pernikahan Nurhidayat dengan Nunung Setiyaningrum yang dijadwalkan awal Juni ini. Ratusan keluarga juga para tetangga sejak sore hari sudah menunggu kedatangan jenasah di rumah duka. Keluarga dengan ratusan warga menggelar acara doa bersama di rumah Nurhadi. Peti jenasah Briptu Nurhidayat yang dibungkus dengan bendara merah putih, tanpa foto langsung disemayamkan di rumah duka. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007