Athena (ANTARA News) - AC Milan akhirnya meraih gelar juara Liga Champions untuk ketujuh kalinya setelah di final mengalahkan Liverpool 2-1 di Stadion Olimpiade Athena, Rabu (Kamis dinihari WIB).
Bagi Milan, sukses tersebut merupakan pembalasan atas kekalahan menyesakkan di final Liga Champions 2005.
Kedua gol kemenangan AC Milan dicetak Filippo Inzhagi. Gol pertama dihasilkan pada menit ke-45 melalui tendangan bebas Andrea Pirlo yang mengenai bahunya dan bola kemudian memantul ke arah gawang tanpa bisa dicegah kiper Dida.
Gol kedua terjadi pada menit ke-82 setelah mendapat umpan matang dari Kaka di dalam kotak penalti.
Dirk Kyut mencetak gol balasan Liverpool untuk memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 ketika pertandingan tersisa tiga menit melalui sundulan kepala setelah terjadi kemelut di depan gawang Milan.
Di final dua tahun lalu di Istanbul, AC Milan sempat unggul lebih dulu 3-0, tapi Liverpool secara luar bias berhasil bangkit untuk menyamakan kedudukan 3-3 ketika pertandingan hanya menyisakan waktu enam menit lagi.
Secara tragis, AC Milan harus merelakan gelar juara yang sudah di depan mata karena kalah dalam adu penalti.
Namun kali ini situasi sudah berubah. Tidak banyak drama yang terjadi karena sepanjang pertandingan, Liverpool tidak pernah keluar dari tekanan AC Milan.
Stadion Olimpiade Athena yang dimodernisasi pada 2002 untuk menghadapi Olimpiade 2004 dua tahun kemudian, terbukti telah menjadi tempat keberuntungan bagi AC Milan.
Di stadion ini pula AC Milan meraih gelar juara Liga Champions pada 1994 setelah mempecundangi Barcelona dengan skor telak 4-0.
Sukses AC Milan tersebut juga menjadi saat-saat yang istimewa bagi pemain veteran dan kapten Paolo Maldini.
Meski masih didera cedera lutut kiri, Maldini akhirnya berhasil menyamai rekor mantan pemain tengah Real Madrid Francisco Gento, yaitu tampil sebanyak delapan kali di final Liga Champions.
Bagi pemain tengah AC Milan Gennaro Gattuso, kemenangan atas Liverpool sekaligus menuntaskan dendam pribadinya.
"Kekalahan di Istanbul tidak bisa saya lupakan seumur hidup," kata Gattuso yang sempat membela klub raksasa Skotlandia, Glasgow Rangers.
"Tapi hari ini giliran Liverpool yang menangis, seperti halnya yang kami alami dua tahun lalu," kata Gattuso yang ikut berjasa membawa Italia ke tangga juara Piala Dunia 2006 lalu.
Kapten Liverpool, Steven Gerrard, mempunyai peluang untuk menyamakan kedudukan ketika pertandingan tersisa 30 menit, tapi tendangannya bisa dihadang kiper Dida.
"Saya harus melihat kembali rekaman video, tapi menurut saya, tim terbaik telah memenangi pertandingan," kata pemain nasional Inggris itu.
"Kami bisa menguasai permainan pada babak pertama, tapi pada babak kedua kami berbalik tertekan," katanya.
"Mereka (AC Milan) adalah tim tangguh dan kami harus bersiap untuk berhadapan lagi tahun depan," katanya dikutip AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007