Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) turut membantu pengobatan penyerang naturalisasi tim nasional Indonesia Ezra Walian yang terserang virus Salmonella dan kini menjalani perawatan di Belanda.
"PSSI melihat Ezra sebagai pemain masa depan Indonesia jadi kesempatannya untuk mengikuti turnamen-turnamen sepak bola berikutnya harus dilindungi," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono di Jakarta, Senin.
Namun, Joko enggan memberitahukan secara rinci mengenai bantuan pengobatan seperti apa yang diberikan PSSI kepada penyerang berusia 19 tahun kelahiran Belanda tersebut.
"Itu rahasia. Kami hanya ingin membantu Ezra agar bisa pulih kembali meski dia cedera bukan saat pemusatan latihan tim nasional. Semoga saja dia bisa ikut SEA Games 2017 di Malaysia," kata penjabat pelaksana tugas sekretaris jenderal PSSI tersebut.
Ezra Walian sendiri divonis terserang bakteri Salmonella yang disebut merambat sampai lutut yang membuatnya sulit berjalan.
Menurut manajer timnas U-22 Endri Erawan, serangan bakteri diketahui setelah dilakukan pemeriksaan di Belanda. Parasit itu diperkirakan bersumber dari ayam panggang tidak matang yang dikonsumsi Ezra Walian ketika sedang berada di Negeri Kincir Angin tersebut.
"Ezra datang ke Indonesia dengan jalan terpincang. Dia tidak mungkin dimainkan di kualifikasi Piala Asia U-23 karena butuh waktu penyembuhan dua minggu. Saat ini, Ezra sudah kembali ke Belanda dan harus menelan sekitar 2.000 miligram antibiotik setiap hari," kata Endri.
Dia melanjutkan, jika tidak bisa benar-benar sembuh dari virus tersebut, Ezra Walian bisa saja tidak diikutsertakan di SEA Games 2017, Malaysia.
Namun, sampai ada keputusan resmi dari pihak dokter, nama Ezra dipastikan masih berpeluang membela Indonesia pesta olahraga multicabang Asia Tenggara tersebut.
"Dari 30 nama pemain timnas U-22 yang sudah terdaftar di Komite Olimpiade Indonesia (KOI), nantinya akan diseleksi menjadi 23 pemain yang penentuannya dilakukan pada 10 Juli 2017," tutur Endri.
(T.M054/Y008)
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017