Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak menguat sebesar 42 poin menjadi Rp13.306 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.348 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin, mengatakan, terapresiasinya harga minyak mentah dunia memberikan kesempatan bagi rupiah untuk bergerak di area positif.
"Harga minyak mentah dunia yang terapresiasi membuat harga komoditas lainnya turut terangkat, situasi itu membuat mata uang berbasis komoditas mengalami penguatan," katanya.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,25 persen ke posisi 46,27 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,16 persen ke level 48,93 dolar AS per barel.
Ia menambahkan bahwa perkiraan inflasi yang yang terkendali juga turut menjadi salah satu faktor positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah di pasar valas.
"Sedianya, Badan Pusat Statistik akan merilis inflasi, diproyeksikan masih terkendali. Untuk tahun ini, sasaran inflasi pemerintah sebesar 4 persen dengan deviasi 1 persen," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa pasca libur panjang Hari Raya Lebaran, rupiah menguat seiring dengan penguatan kurs di kawasan Asia dalam sepekan terakhir merespon anjloknya dolar AS.
"Keraguan terhadap stimulus fiskal Presiden AS, Donald Trump, yang semakin meredup membuat dolar Amerika Serikat mengalami depresiasi," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017