Bagdad (ANTARA News) - Duapuluh orang tewas hari Rabu oleh pembom jibaku di kafe sesak pengunjung di Bagdad timurlaut, sementara tentara Amerika Serikat melaporkan lagi kematian sembilan tentaranya dalam 48 jam.
Polisi Irak juga menyatakan menemukan mayat satu dari tiga tentara Amerika Serikat, yang hilang sejak serangan atas ronda mereka di Bagdad selatan pada 12 Mei.
Mayat setengah telanjang itu, dengan luka tembak dan tanda penyiksaan, diangkat dari sungai Furat. Tentara Amerika Serikat menyatakan memeriksa laporan tersebut.
Pembom jibaku itu memakai rompi berpeledak saat masuk kafe di Mandali, kota berpenduduk sebagian besar suku Kurdi Syiah sekitar 100 kilometer timurlaut Bagdad dekat perbatasan Irani, tersebut dan meledakkan diri.
Walikota Mandali Abdul Hussein Qaralusy menyebut korban tewas 11 orang, dengan 24 luka.
Mandali terletak di propinsi rawan Diyala, wilayah luas secara keagamaan terbaur, yang menjadi ajang kekerasan terburuk sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan Saddam Hussein pada 2003.
Tentara Amerika Serikat menyatakan sembilan tentara dan anggota Marinir tewas akibat lima bom jalanan dan penembakan terpisah di seluruh Irak pada Senin dan Selasa.
Delapanpuluh tentara tewas sejak awal bulan ini dan 3.431 sejak serbuan Amerika Serikat tersebut.
Tentara Amerika Serikat meningkatkan kemampuannya saat menugaskan ribuan tentara tambahan di Bagdad dan daerah lain dalam upaya menarik Irak dari tepi jurang perang besar aliran.
Jurubicara tentara Amerika Serikat Letnan Kolonel Christopher Garver menyatakan tentara memperkirakan kemungkinan tambahan korban tentara ketika melancarkan penumpasan pada tengah Februari.
"Kami siap menghadapi setiap kemungkinan, tapi mengetahuinya sebagai kemungkinan sewaktu kami meningkatkan gerakan," kata Garver, demikian AFP, DPA dan Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007