Seorang dokter meninggal dan beberapa dokter lainnya sedang bertaruh nyawa ..."

New York (ANTARA News) - Seorang dokter yang kehilangan pekerjaan di rumah sakit New York City, Amerika Serikat (AS), melepas tembakan secara membabi-buta pada Jumat (30/6) menyebabkan seorang dokter terbunuh dan enam orang lainnya cedera, serta pelaku akhirnya bunuh diri.

Pelaku yang memakai jas laboratorium warna putih berjalan ke lantai dua rumah sakit Bronx-Lebanon Hospital Center, di New York, kemudian berusaha menyulut api untuk membakar diri sebelum akhirnya polisi menemukan tubuhnya tergeletak dengan luka tembak, kata Komisaris Polisi James ONeill.

Seorang dokter perempuan tertembak mati dan enam orang lainnya terluka, lima di antaranya luka parah sedangkan yang seorang tertembak di kaki, kata ONeill dalam jumpa pers.

Sementara itu, Mayor Bill de Blasio mengatakan bahwa penembakan tersebut sepertinya berhubungan dengan "persoalan di tempat kerja", dan bukan aksi terorisme.

"Seorang dokter meninggal dan beberapa dokter lainnya sedang bertaruh nyawa akibat luka yang mereka alami," kata de Blasio kepada wartawan.

Ia menimpali, "Situasi mencekam terjadi di tempat yang biasanya menjadi tujuan orang untuk mendapat perawatan dan kenyamanan."

ONeill mengatakan bahwa pria bersenjata itu membawa senjata api yang bisa membunuh.

Baik polisi maupun sang mayor belum mengungkapkan jati diri pelaku dan para korban.

ONeill menjelaskan bahwa pria bersenjata itu bekas karyawan di rumah sakit 972.

Kepala Bronx Borough, Ruben Diaz dalam wawancara dengan WABC News menyebut pelaku sebagai Dr. Henry Bello yang telah dipecat dari rumah sakit dan media lain menyebut Bello berusia 45 tahun.

Harian New York Times dan New York Daily News melaporkan keterangan dari sumber yang tidak disebut namanya bahwa Bello mengundurkan diri dari rumah sakit untuk menghindari pemecatan akibat tindak pelecehan seksual.

Bello menerima izin terbatas untuk bisa praktek seagai dokter internasional, tetapi izin tersebut sudah mati tahun lalu. Disebutkan bahwa Bello juga memiliki izin sebagai teknisi farmasi dari California dan pernah bekerja di rumah sakit tetapi keluar pada 2015.

Pria asal Nigeria itu memperoleh gelar dokter dari Universitas Ross di kepulaian Karibia, Dominika kemudian bekerja sebagai teknisi farmasi di Metropolitan Hospital Center di Manhattan pada 2012, kata Davids Wims, seorang pengacara yang mewakili Bello dalam pengajuan klaim asuransi setelah berhenti bekerja dari rumah sakit.

Dalam wawancara melalui telepon, Wims mengatakan kepada Reuters bahwa Bello terluka setelah dipecat kemudian pergi dan tidak pernah kembali.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017