Artos (54), warga Kota Pariaman, di Agam, Sabtu, mengatakan mengunjungi puncak lawang ini dengan tujuan menghabiskan masa libur lebaran bersama keluarganya, namun terkejut dengan mahalnya tari masuk tempat wisata ini.
Para pengelola wisata puncak ini memasang tarif masuk sangat tinggi yakni Rp25 ribu per orang, atau naik hingga 150 persen dari hari biasa senilai Rp10 ribu.
"Harga ini saat mahal bagi kami pengunjung yang membawa keluarga dengan jumlah besar, seperti saya yang membawa 21 orang untuk liburan hari ini," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, tarif parkir kendaraan roda empat juga mengalami kenaikan hingga Rp10.000 per mobil.
"Untuk fasilitas yang disuguhkan tidak sebanding dengan harga yang patok, seperti toilet dan tempat sholat" ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Lusi (22), warga setempat yang baru mengetahui tarif tersebut saat memasuki kawasan wisata itu.
"Saya biasanya ke sini namun harga masuk tidak semahal ini, dan saya sebagai warga setempat juga kaget setelah diberi tau saat hendak membayar tiket masuk," ujarnya.
Selain itu, tarif permain yang ada juga sangat mahal seperti outbound dan flying fox saja. Pengelola wisata Puncak Lawang, Jhonleri (56) mengatakan tarif yang diberlakukan saat senilai Rp25 ribu, lebih mahal dari yang biasanya.
"Tarif tersebut diberlakukan sengaja karena bertepatan dengan libur lebaran, dan tarif akan kembali normal hingga hari Minggu (2/7)," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam Hadi Suryadi, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim untuk menerima keluhan pengunjung mulai dari layanan, harga makanan dan biaya parkir.
Bagi pengelola yang terbukti melakukan pungutan yang melebihi dari yang biasa, maka petugas akan mendatangi pengelola dan mengingatkan mereka.
"Khususnya bagi objek wisata yang dikelola pemerintah, kita akan memberikan sanksi," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017