Ternate (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda), Maluku Utara (Malut) meningkatkan kewaspadaan menyusul terjadinya aksi teror terhadap ayang menimpa dua personel Brimob di Mabes Polri, Jumat Malam.

"Seluruh personel Polri di Polda Malut tetap tugas seperti biasa, termasuk dalam pengamanan terkait arus mudik dan balik lebaran, tetapi kewaspadaan tetap terus ditingkatkan," kata Kapolda Malut, Brigjen Pol Tugas Dwi Aprianto usai tubur bunga di Perairan Ternate terkait peringatan hari Bhayangkara 1 Juli di Ternate, Sabtu.

Bahkan, Polda Malut telah melakukan kewaspadaan sejak dini, guna mengantipasi adanya serangan teroris khususnya bagi personel kepolisian yang bertugas di lapangan.

Dia berharap agar tokoh masyarakat, tokoh agama agar dapat membantu aparat keamanan untuk terus memberikan suasana kamtibmas guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

Kapolda mengakui, pihaknya terus mendeteksi ancaman aksi teror karena akan berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Malut.

Dia juga menginstruksikan seluruh personelnya untuk tetap menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan serta kenyamanan kepada masyarakat dengan tidak terganggu dengan teror yang dilakukan kepada anggota Polri.

"Ancaman radikalisme saat sekarang bukan hanya sekadar wacana tetapi sudah nyata dan kami mendeteksi di Maluku Utara sangat berpotensi terjadi aksi teror," kata Kapolda.

Selain itu, ancaman aksi teror bisa jadi akibat imbas kerusuhan di Marawi, Filipina. Untuk itu, ancaman tersebut perlu diwaspadai melalui kerja sama yang maksimal dari semua pihak terkait dalam operasi ramadaniya 2017.

"Kesiapan dalam operasi ini idealnya kita harus siap melakukannya baik di darat, laut, maupun udara sehingga memerlukan sinergitas seluruh instansi terkait," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017