Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Rabu merosot kembali ke level Rp8.700 per dolar AS menjadi Rp8.705/8.720 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.675/8.691 per dolar AS atau melemah 30 poin.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta mengatakan, para pelaku pasar melepas rupiah untuk mencari untung setelah pekan lalu hingga hari ketiga pekan ini menguat tajam menembus level Rp8.700 per dolar AS.
"Faktor utama penyebab melemahnya rupiah yakni adanya kekhawatiran bahwa kenaikan mata uang lokal itu merugikan eksportir," katanya.
Bank Indonesia sendiri sebelumnya menyatakan, rupiah yang stabil dalam kisaran antara Rp9.000 sampai Rp9.300 per dolar AS sangat baik bagi eksportir maupun importir.
Pernyataan otoritas moneter itu memicu pelaku asing dan lokal melepas rupiah dan membeli dolar AS pada sore, sehingga mata uang lokal yang sempat menguat kembali terpuruk, katanya.
Menurut dia, koreksi rupiah pada saat ini diperkirakan hanya sesaat saja, melihat potensi pasar yang cukup besar mata uang lokal itu diperkirakan akan kembali menguat.
Rupiah sebelumnya menguat setelah Bank Sentral China menaikkan suku bunga serta memperlebar pita pergerakan mata uang Yuan. Kenaikan Yuan menyebabkan aliran modal internasional memasuki pasaran China untuk meraih keuntungan dari suku bunga, katanya.
"Tidak hanya China, tapi juga negara di Asia tenggara, termasuk Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, pasar domestik dinilai masih memberikan keuntungan yang cukup besar, selain harga sahamnya masih rendah juga tingkat suku bunga yang tinggi merupakan faktor pendorong bagi pelaku untuk aktif bermain di kedua pasar tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007