Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek (Persero) berminat untuk membeli saham PT Jasa Marga dan Wijaya Karya (WIKA) pada saat kedua BUMN itu melakukan penawaran saham umum perdana ("initial public offering"/IPO) dan rencananya Jamsostek akan memborong 20 persen dari total emisi saham IPO.
"Selain itu Jamsostek juga akan mebeli saham BNI pada saat bank itu melakukan penawaran saham BNI untuk kedua kalinya (secondary offering)," kata Direktur Utama PT Jamsostek, Hotbonar Sinaga di Jakarta, Rabu.
Rencananya PT Jasa Marga dan PT Wijaya Karya akan melepas sahamnya ke publik tahun ini.
Namun, kata Hotbonar, pembelian saham tersebut tetap harus mengacu pada peraturan pemerintah (PP) nomor 22 tahun 2004 tentang aturan investasi PT Jamsostek.
Hotbonar mengatakan, bila mengacu PP tersebut, maka Jamsostek tidak akan membeli saham kedua BUMN tersebut dengan jumlah maksimal. Sebab, dalam PP ini pembelian saham oleh Jamsostek dibatasi hanya 5 persen dari jumlah saham emiten yang dijual atau 50 persen dari jumlah investasi.
Menurut dia, Jamsostek saat ini telah mebentuk satu tim untuk mengajukan usulan revisi PP tersebut supaya jumlah investasi di saham dan reksadana bisa sama dengan nilai investasi di obligasi dan deposito yakni sebesar 100 persen dari alokasi portofolio investasi.
Hotbonar mengatakan, rencana pembelian saham IPO Jasa Marga dan Wijaya Karya tersebut, selain ada himbauan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar berpatisipasi dalam IPO BUMN, juga karena kedua saham tersebut akan menjadi saham
blue chips, sehingga akan meberikan keuntungan cukup besar.
Hotbonar mengatakan, pada tahun ini portofolio investasi Jamsostek sebesar Rp54,2 triliun. Dari jumlah itu sebesar Rp6,7 triliun diinvestasikan di saham, deposito Rp21,9 triliun, obligasi dan reksa dana Rp24,6 triliun, dan Rp900 miliar di properti.
Dari portofolio investasi di saham sebesar Rp6,7 triliun tersebut, kata dia, sampai dengan triwulan 1/2007 telah memberikan keuntungan sebesar Rp295 miliar. Hasil investasi di deposito sebesar Rp626 miliar, obligsi dan reksa dana Rp638 miliar, dan properti Rp16 miliar.
"Sehingga total hasil investasi sampai dengan triwulan 1/2007 mencapai Rp1,575 triliun atau 29,26 persen dari target 2007 sebesar Rp5,382 triliun," ujarnya.
Pada triwulan pertama tahun ini, total pendapatan Jamsostek mencapai Rp1,7 triliun atau baru 21,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp8 triliun. Sementara laba bersih sebesar Rp137 miliar, atau 21 persen dari target laba bersih tahun ini sebesar Rp828 miliar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007