Jakarta (ANTARA News) - Symantec Corp dan Huawei Technologies Co Ltd sepakat melakukan joint venture untuk membentuk perusahaan baru yang khusus mengembangkan dan mendistribusikan peralatan keamanan dan penyimpanan data untuk para penyedia jasa telekomunikasi global dan berbagai perusahaan lainnya. Siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu, menyebutkan, di perusahaan baru yang akan berpusat di Chengdu (Cina), itu Huawei memiliki saham 51 persen dan Symantec sebesar 49 persen. "Huawei dan Symantec sepakat bahwa kami perlu melakukan inovasi terus-menerus dan mengembangkan solusi baru untuk mengantisipasi resiko yang terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan ketersediaan yang dihadapi oleh penyedia layanan dan konsumen perusahaan," kata Direktur dan CEO Symantec Corp, John W. Thompson. Perusahaan baru itu akan mempunyai akses terhadap lisensi HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) Huawei yang merupakan perusahaan penyedia solusi jaringan telekomunikasi. Sedangkan Symantec merupakan perusahaan penyedia infrastruktur piranti lunak yang berkantor pusat di Cupertino, California, AS. Dalam kerjasama itu Symantec akan akan mengkontribusikan 150 juta dolar AS untuk pengembangan dan ekspansi joint venture tersebut. Joint venture itu sendiri diharapkan akan selesai pada akhir tahun, karena masih menunggu persyaratan yang dibutuhkan dan persetujuan dari pemerintah. Menurut data IDC, pasar peralatan keamanan dan penyimpanan global saat ini mencapai 23 miliar dolar AS dan di Cina pasar peralatan dan keamanan TI diperkirakan akan 1,1 miliar dolar AS.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007