Karawang (ANTARA News) - Titik pertemuan arus dari jalan Tol Cipularang dengan jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menjadi pemicu kepadatan arus lalu lintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Kamis malam atau tiga hari setelah Lebaran.
"Pertemuan arus lalu lintas di Kilometer 66 jadi penyebab utama tersendatnya arus lalu lintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek," kata Kapolres Karawang AKBP Ade Ary Syam Indradi, saat dihubungi di Karawang, Jabar, Kamis.
Ia mengatakan, di titik Kilometer 66 tersebut, ribuan kendaraan yang melintas dari arah Cipularang dan Cipali bertemu, guna memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Ada lima lajur di Tol Cipularang dan lima lajur di Tol Cipali, kemudian bertemu di Kilomeyer 66 jalan Tol Jakarta-Cikampek," katanya.
Memasuki jalan Tol Cikampek itu, berkurang menjadi empat lajur. Sehingga terjadi kepadatan arus lalu lintas, dan kendaraan harus antre untuk memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek di Kilometer 66 itu.
Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi akibat antrean panjang kendaraan yang akan menuju rest area, yakni rest area KIlometer 62 dan 42.
Petugas telah melakukan beberapa kali antisipasi dalam mengurai kemacetan. Di antaranya dengan memberlakukan "contra flow" atau jalur lawan arah.
Pada Kamis malam, contra flow diberlakukan sejak di jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 65 atau wilayah Dawuan, Karawang.
Operator jalan tol Jakarta-Cikampek memperpanjang (contra flow) mulai dari km 65 hingga km 41 arah Jakarta, menyusul peningkatan volume kendaraan arus balik lebaran.
Rekayasa lalu lintas itu diberlakukan karena ekor antrean kendaraan dari arah Cipali sampai ke Kilometer 72 dan dari arah Cipularang, ekor antrean juga terpantau di km 72.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017