Semarang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui "feeling" masyarakat yang akan mudik selama ini memang belum terlalu besar untuk melalui jalur laut menggunakan kapal laut.
"Feeling masyarakat belum ke laut. Ya, mungkin masih takut," katanya usai melepas "Mudik Gratis Sepeda Motor" menggunakan Kapal Motor Mutiar Sentosa III di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis.
Ketakutan masyarakat menggunakan moda transportasi laut, kata dia, ditambah pula dengan kekhawatiran belum adanya konektivitas moda transportasi dari pelabuhan ke simpul transportasi lain, seperti terminal.
Budi menegaskan kekhawatiran mengenai konektivitas moda transportasi dari pelabuhan sudah dikoordinasikan dengan PT Pelni yang wajib mengangkut mereka menuju terminal sebagai satu paket transportasi.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan tahun ini mencoba menawarkan konsep mudik yang menarik, yakni menggunakan kapal laut yang keistimewaannya pemudik bisa membawa sepeda motor dan gratis.
"Makanya, saya hari ini mengajak Pak Gubernur Ganjar Pranowo karena banyak penduduk Jateng yang mudik. Tahun ini, kami memperkenalkan mudik menggunakan kapal laut yang punya keistimewaan," katanya.
Jalur laut dipilih, kata dia, karena kapasitas prasarananya masih longgar dan tahun ini ditargetkan 22-25 ribu pemudik yang bisa terangkut menggunakan kapal laut dari Jakarta-Semarang dan sebaliknya.
"Tahun ini, kurang lebih 22 ribu pemudik. Tetapi, tahun depan bisa ditingkatkan sampai 3-4 kali lipat. Ya, tahun ini memang semacam uji coba karena tahun lalu belum ada," katanya.
Untuk arus mudik menggunakan kapal laut gratis dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dimulai 16-23 Juni 2017, sementara arus balik dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dimulai 27 Juni-4 Juli 2017.
"Hari ini, memang sedikit karena belum waktunya balik dan mereka memilih besok. Namun, besok kapasitasnya sudah 95 persen. Harus ada sosialisasi, edukasi dalam keseharian untuk menggunakan kapal," katanya.
Yang jelas, kata Budi, Kemenhub akan terus mengembangkan program mudik gratis menggunakan kapal roro dari Jakarta ke Jateng dan Jawa Timur untuk mengurangi kepadatan sepeda motor di jalan.
"Kalau sekarang masih di kisaran 20 ribu, ya, belum terlalu signifikan dibanding jumlah pemudik 5-10 juta orang. Namun, kalau sudah sampai 100-200 ribu pemudik kan bagus juga," katanya.
Menhub juga mengajak gubernur dan kapolda untuk terus menyosialisasikan keuntungan melalui jalur laut agar semakin banyak masyarakat yang tertarik mudik menggunakan kapal laut.
"Mudik menggunakan kapal itu lebih entertain, lebih menghibur. Di atas tidak capek, dapat makan, punya pengalaman baru. Yang lebih penting, sepeda motor tidak memenuhi jalan antara Jakarta dan Semarang," pungkasnya.
(U.KR-ZLS/E001)
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017