"Biasanya saya membeli gas elpiji tiga kilogram Rp24 ribu per tabung ke pedagang eceran, namun hari ini harganya melambung menjadi Rp35 ribu," kata ibu rumah tangga di Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Mawarnis (51) di Painan, Kamis.
Ia menambahkan selain harga elpiji yang melambung, keberadaannya juga sulit diperoleh sehingga ia harus mendatangi satu per satu pedagang eceran untuk mendapatkannya.
Menurutnya biasanya untuk mendapatkan elpiji ia hanya perlu mendatangi pedagang eceran yang tidak jauh dari rumahnya, namun saat ini harus menempuh jarak hampir sembilan kilometer untuk mendapatkannya.
Selain di Kecamatan Lengayang, harga gas elpiji di Kecamatan Sutera juga melambung dan sulit diperoleh.
Sementara itu ibu rumah tangga di kecamatan itu, Nur Atika (30) menyebutkan harga gas elpiji tiga kilogram di pedagang eceran naik 10 ribu per tabungnya dari sebelumnya Rp22 ribu per tabung.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pesisir Selatan, Rosdi menjelaskan mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji tiga kilogram, tiga hari sebelum Lebaran pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak ke beberapa pangkalan di daerah itu.
"Saat itu harga yang diberlakukan masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata dia.
Ia mensinyalir melejitnya harga gas elpiji karena permintaannya yang meningkat. Selain itu juga disebabkan karena panjangnya rantai pendistribusian dari pangkalan ke pedagang eceran.
"Kami memastikan di pangkalan tidak terjadi kenaikan harga, karena kami terus memantau dan jika diketahui ada pangkalan yang bermain akan ditindak tegas," ujarnya.
Ia menyebutkan khusus di Kecamatan Sutera HET elpiji tiga kilogram hanya Rp15.900 dan di Kecamatan Lengayang HET elpiji tiga kilogram Rp16.100.
Pada bagian lain, di Wali Nagari Sambungo, Kecamatan Silaut yang merupakan wilayah paling ujung kabupaten setempat, Sutoyo menginformasikan tidak terjadi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di daerah itu, harganya juga masih stabil.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017