"Saya kira langkah Presiden RI sudah tepat, supaya tidak terjadi dinamika yang kurang baik bagi perkembangan pendidikan di Indonesia," kata Sumberanto, di Singkawang, Rabu.
Maka dari itu, Sumberanto meminta agar semua sekolah yang formal khususnya di Singkawang dapat tunduk dengan keputusan Presiden RI.
"Jangan membuat kebijakan-kebijakan tersendiri yang berlawanan, yang melanggar dengan aturan yang ada," ujarnya.
Meski dirinya belum pernah menerima keluhan masyarakat mengenai sekolah yang sudah memberlakukan Full Day School, dia tetap meminta agar sekolah bisa mematuhi kebijakan penghentian "full day school" oleh Bapak Presiden RI.
"Secara pribadi saya tidak mempermasalahkan full day school ini. Karena anak-anak juga perlu mendapat liburan yang agak panjang. Namun ini sudah menjadi keputusan Presiden RI, yang meminta untuk tidak memberlakukan full day school, mau tidak mau harus kita patuhi," katanya.
Menurutnya, penerapan dari full day school tentu ada sisi baik dan buruknya. Namun yang perlu diingat, dalam hal penerapan dari suatu kebijakan memang harus di dukung sepenuhnya oleh semua pihak.
"Jika kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, saya kira langkah yang dikeluarkan Presiden RI sudah tepat," katanya.
Diketahui, tiga sekolah yang ada di Kota Singkawang, telah menerapkan "full day school" di awal tahun ajaran 2017.
"Sampai dengan hari ini, sudah ada tiga sekolah yang menerapkan full day school," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, HM Nadjib.
Tiga sekolah yang dimaksud, menurut Nadjib, adalah SMAN 10, SMKN 2 dan SMPN 4.
(U.KR-RDO/N005)
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017