Jakarta (ANTARA News) - Pebalap dari tim Pertamina Arden, Norman Nato dan Sean Gelael, cukup percaya diri untuk menghadapi balapan Formula 2 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 7-9 Juli setelah mampu tampil gemilang di seri Azerbaijan.
Norman Nato merupakan juara balapan sprint di Sirkuit Baku City Azerbaijan, sedangkan Sean Gelael kemampuannya terus menanjak terbukti sudah mampu masuk barisan 10 besar, menurut laman fiaformula2.com.
Hasil ini jelas bakal menjadi penyemangat. Apalagi tim Arden pada balapan satu level di bawah Formula 1 musim lalu adalah tim papan bawah. Masuknya Pertamina dan Jagonya Ayam KFC Indonesia membuat tim menjadi perhatian tim lain peserta Formula 2.
Bagi Nato, hasil Azerbaijan memang cukup bagus. Namun pebalap asal Prancis itu mengaku masih banyak hal yang harus dievaluasi sehingga bisa tampil lebih kompetitif dan konsisten di Red Bull Ring. Untuk itu pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin.
"Tentu kami berupaya untuk tampil lebih kuat pada balapan di Austria. Kami akan bekerja keras mencari tahu kenapa kami bisa tampil bagus di Bahrain dan Baku City. Kami haraus bisa mempertahankan momentum ini," kata Norman Nato.
Selama bergabung dengan Pertamina Arden, Nato sudah dua kali naik podium yaitu di Sirkuit Sakhir Bahrain. Saat itu mampu berada dipodium dua di balapan feature. Yang kedua menjadi juara balapan sprint di Sirkuit Baku City Azerbaijan.
Jika dilihat dari data musim lalu di Sirkuit Red Bull Ring bersama dengan tim Racing Engineering, prestasi Norman Nato yang saat ini berada diposisi delapan dengan 43 poin terbilang cukup bagus meski belum masuk tiga besar. Dengan dukungan kendaraan yang bagus, peluang untuk kembali naik podium terbuka.
Sementara itu, bagi Sean Gelael mempunyai cerita sendiri di Red Bull Ring. Disinilah anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini mampu naik podium untuk pertama kalinya selama turun di Formula 2 yang musim lalu masih menggunakan nama GP2 itu. Saat itu Sean mampu finis diurutan kedua dibawah rekan satu timnya di Pertamina Campos, Mitch Evans.
Kondisi ini jelas menjadi penyemangat tersendiri bagi pebalap berusia 20 tahun itu. Apalagi sejak balapan di Baku City, Pertamina Arden didukung oleh engineer baru yaitu Manuel Aboy yang menggantikan posisi Gaetan Jego. Harapannya, kembali naik podium merupakan target utama di Austria.
Hingga seri keempat Formula 2, Sean Gelael terbilang belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Beberapa kendala sering menghantui pebalap penyuka musik hip hop ini mulai dari kondisi kendaraan hingga beberapa kenal pinalti.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017