Semarang (ANTARA News) - Mantan pebulu tangkis ganda putra nasional asal Djarum Kudus, Eng Hian, sejak awal Mei 2007 pindah ke Singapura sebagai pelatih merangkap pemain di negara pulau tersebut. "Saya sempat kaget ketika Eng Hian pamit kepada saya, tetapi karena itu hak pemain yang bersangkutan, tentunya kami tidak bisa menahannya," kata Ketua PB Djarum Kudus, Supanji, ketika dihubungi dari Semarang, Rabu. Eng Hian yang lahir tanggal 17 Mei 1977 dan mengundurkan diri dari Pelatnas di Cipayung, Jakarta, tanggal 1 Febuari 2006. Eng Hian berpasangan dengan Flandy Limpele berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade 2007 setelah mengalahkan pasangan Denmark, Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen dari Denmark, dengan angka 15-13,15-7. Eng Hian dan pasangannya, Flandy sempat pindah dan bermain untuk Inggris antara tahun 2001-2003, kemudian kembali ke Tanah Air. Ia mengatakan dengan hengkangnya Eng Hian ke Singapura ini menambah deretan pebulu tangkis PB Djarum Kudus yang hijrah ke luar negeri, baik sebagai pemain atau pelatih atau merangkap keduanya. Ia menyebutkan Roy Purnomo ke Peru, Ignatius Rusli ke Kanada, Haryanto Hergiono ke Luksemburg, Hengky ke Jepang, Kristin dan Kho Mey Hwa ke Malaysia, Basri Yusuf ke Malaysia, dan lain sebagainya. Fung Permadi yang kini menjadi kepala pelatih di PB Djarum Kudus juga pernah bermain untuk Taiwan sebelum akhirnya awal Januari 2007 kembali ke Indonesia dan bergabung dengan PB Djarum Kudus. (*)

Copyright © ANTARA 2007